Guru Ngaji, Marbot, dan Guru Madrasah di Desa Dawuan Tengah Dapat Bansos dari Pemda

Guru Ngaji, Marbot, dan Guru Madrasah di Desa Dawuan Tengah Dapat Bansos dari Pemda

KARAWANG - Guru ngaji, DTA, RA, TPQ, MI, MTs dan Marbot Desa Dawuan Tengah Terima bantuan honor daerah (Honda) Pemerintah daerah di gedung serba guna desa Dawuan Tengah kemarin (18/4). Bantuan yang didapat bermacam mulai dari bantuan satu juta rupiah sampai yang terbesar satu juta lima ratus rupiah. Kepala Seksi Kesejahteraan Desa Dawuan Tengah, Asep Cahyono mengatakan dirinya mendata guru ngaji dan amil. Sebagian lagi sisanya di data oleh KUA. "Guru ngaji empat puluh tujuh orang, amil lima orang total di Dawuan Tengah sebanyak lima puluh dua orang yang terdata oleh pemdes," kata Asep. Amil Dawuan Tengah, Arifin (45) warga dawuan Tengah dusun lima mengatakan bantuan yang ia Terima untuk kebutuhan keluarganya. "Sejuta dua ratus, ya buat keluarga kalau dapat rezeki di serahin buat keperluan anak. Apalagi sebentar lagi mau lebaran," kata Arifin sumringah setelah menerima bantuan honda. Arifin mengaku dirinya baru menerima bantuan honda sebab dirinya baru menjadi amil sekitar enam bulan kebelakang. "Saya baru tahun ini dapat bantuan. Saya amil baru kira-kira enam bulan. Alhamdulillah," katanya. Arifin berharap bisa bertambah bantuan yang didapat upaya dirinya semangat dalam menjalani ibadah sosial. "Harapannya dengan diberi bantuan kalau bisa bertambah lagi, juga kami dapat semangat melakukan ibadah-nya," Di tempat yang sama, Guru ngaji Nur Elah (33) warga Dawuan Tengah dusun Ciparage kampung Torojog mengatakan bantuan yang ia Terima sebagai guru ngaji sebesar satu juta lima ratus ribu. Sudah kali ketiga ia menerima bantuan honda. "Sebelumnya pernah dapet, dan sekarang tahun ketiga dapet bantuan" kata Nur. Nur Elah mengatakan bantuan yang ia terima akan di alokasikan kepada anak-anak yang orang tuanya tidak mampu untuk dibagikan atau dibelikan makanan takjil sebagai stimulus kepada muridnya untuk giat mengaji. "Uang yang didapat sama seperti tahun sebelumnya, biasa dibagiin atau dibeliin makanan untuk buka bersama anak-anak ngaji." Nur berharap bantuan honda kedepannya dapat terus ada, dan ia terus berkomitmen bantuan yang didapat untuk lingkungan. "Mudah-mudahan bantuan yang didapet tahun besok terus ada, kalau bukan teteh buat ikut membantu anak-anak ngaji siapa lagi di kampung." Di sisi lain, Kepala Desa Dawuan Tengah Jejen Zaenal Arifin mengatakan bantuan yang diberikan kepada warganya bisa dikatakan belum mencukupi keseluruhan tenaga guru ngaji atau marbot karena wilayah pemerintahannya memiliki populasi penduduk yang begitu banyak. "Syukur alhamdulillah mungkin tidak semua guru ngaji, karena kami memiliki wilayah yang luas, di kami Masjid juga lebih paling banyak. Warga tidak semua, alhamdulillah semua ada yang terbantu," kata Jejen. Jejen mengarahkan warganya untuk tetap menggunakan bantuan tersebut untuk keperluan kebutuhan warganya. "Mudah-mudahan bisa lebih bermanfaat, jangan dibelikan aneh aneh (hal yang tidak dibutuhkan, red) apalagi mau nyambut lebaran," kata Jejen. Ia berharap kedepannya pemkab dapat meningkatkan baik nominal bantuan ataupun kuantitas yang diberikan bantuan. "Mudah-mudahan kedepannya ada peningkatan lagi." pungkasnya (cr2/ygi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: