Dua Lebaran Libur Melapak, Kini Pedagang Dadakan Bermunculan Lagi : Modal 200 Ribu, Bisa Untung Rp 5 Juta
KARAWANG - Dua lebaran pada dua tahun sebelumnya pedagang-pedagang dadakan di sepanjang jalan alternatif mudik di Karawang memilih tak membuka lapak jualan. Kini, menyusul pemerintah kembali memperbolehkan mudik, lapak-lapak pedagang musiman itu kembali bisa disaksikan. Mudik kembali diperbolehkan. Ratusan warung dadakan pun bermunculan. Warung yang terbuat dari bambu dan terpal tersebut berdiri di sepanjang jalur arteri Pantura Karawang. "Ini baru dagang kembali, sejak mudik dilarang karena corona," kata Enih (42) pedagang asal Kelurahan Adiarsa Barat, Kecamatan Karawang Barat, Selasa (26/4). Enih mengungkapkan, ini merupakan tahun ke duanya berjualan untuk menyambut pemudik di jalan arteri. Tiga tahun sebelumnya ia juga pernah berjualan, namun tahun berikutnya ada larangan mudik karena Covid-19, ia tidak berjualan. "Awalnya juga saya diajak oleh tetangga," katanya. Untuk membuka usaha itu, kata Enih, ia membawa modal Rp 2 juta. Ia menjajakan minum dingin, mie rebus, dan kopi. Warungnya buka selama 24 jam. "Pagi sampai malam itu saya yang jaga, sedangkan malamnya sampai pagi itu suami saya, " katanya. Enih mengaku setiap harinya mendapatkan untung Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu. Tetapi ketika puncak mudik dan arus balik itu sehari ia bisa mendapatkan untung hingga Rp 500 ribu. "Kalau mudik ya di sini, nanti kalau arus balik warungnya pindah ke seberang jalan. Selama dibuka biasanya dapat Rp 5 jutaaan, " katanya. Sehari-hari Enih hanya ibu rumah tangga. Sedangkan suaminya merupakan penjual mobil bekas di rumahnya. (rie)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: