Wabup Minta Desa Terlibat Turunkan Kasus Stunting

Wabup Minta Desa Terlibat Turunkan Kasus Stunting

KARAWANG - Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Karawang, Aep Syaefulloh meminta kepada seluruh pemerintah desa di Kabupaten Karawang untuk terlibat aktif dalam program penurunan stunting di Kabupaten Karawang. Wakil Bupati Karawang ini menegaskan, menghapus stunting di Kabupaten Karawang merupakan prioritas Pemkab Karawang saat ini. Oleh karena itu, seluruh elemen terkait wajib terlibat dalam hajat besar menurunkan angka stunting di Karawang. Termasuk 309 pemerintah desa dan kelurahan di Karawang. "Penurunan stunting ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah, tapi juga seluruh instansi, badan, lembaga, termasuk pemerintah desa," kata Wabup, saat memimpin Apel Siaga TPK Nusantara Bergerak, di Aula Husni Hamid, Kamis, (12/5) kemarin. Wabup juga menegaskan, peran pemerintah desa dalam menurunkan stunting sangat sentral. Selain bisa menjadi promotor dan contoh yang baik bagi masyarakat. Pemerintah desa juga bisa menggelontorkan anggaran dari Dana Desa untuk membantu pemerintah dalam mempercepat penurunan stunting. "Kepala desa bisa menganggarkan dari dana desa untuk mempercepat penurunan stunting di desanya," ujar Wabup dalam paparannya. Diketahui, angka stunting di Indonesia saat ini masih 24,4 persen. Presiden memerintahkan, sebelum tahun 2024 angka stunting di Indonesia turun hingga 14 persen. Sementara, berdasarkan data SSGI Kemenkes tahun 2021 angka stunting di Kabupaten Karawang saat ini 20,60 persen. Sedangkan berdasarkan data E-PPBGM Dinkes Karawang, Februari 2022, angka stunting di Kabupaten Karawang berada di angka 2,30 persen. Pemkab Karawang menargetkan sebelum tahun 2024 Kabupaten Karawang sudah terlepas dari kasus stunting, termasuk mencegah terjadinya kasus stunting baru. "Melalui program ini, kita berharap di tahun 2023 nanti Karawang sudah zero stunting," ujar Wabup. Sebelumnya, Kepala DPPKB Karawang, Sofiah menuturkan, untuk mencapai misi zero stunting tersebut, pihaknya telah menggerakan sebanyak 5.430 Tenaga Pendamping Keluarga (TPK) yang dibagi menjadi 1.879 tim, tersebar di 30 kecamatan dan 309 desa/kelurahan di seluruh Karawang. Tak tanggung-tanggung, untuk mencapai misi zero stunting ini. Pemerintah menggelontorkan anggaran Rp. 11 miliar lebih untuk melakukan pencegahan dan pengobatan terhadap anak-anak yang mengalami gagal tumbuh atau stunting. "Perang melawan stunting sudah kita mulai sejak awal tahun, 5.430 TPK sudah bergerak memberikan penyuluhan dan pendampingan kepada ribuan keluarga di seluruh pelosok Karawang," ungkap Sofiah. (wyd/mhs)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: