14 Tahun Permintaan Warga Dawuan Barat Tak Dipenuhi Pertamina

14 Tahun Permintaan Warga Dawuan Barat Tak Dipenuhi Pertamina

KARAWANG – 14 tahun sudah sejumlah warga Desa Dawuan Barat menuntut adanya pembebasan lahan yang berkeadilan dari PT Pertamina (Persero) Unit Pemasaran III Terminal BBM Cikampek, namun tak kunjung menemui titik terang. Alhasil, selama itu pula warga di sana harus nelangsa setiap hari menghirup udara dan bau menyengat gas dan BBM yang lokasinya hanya sepelemparan batu dari pemukiman warga. “Yang masyarakat tuntut dari dulu itu permasalahan pembebasan lahan,â€ kata Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Dawuan Barat, Suhara Iskandar saat dihubungi oleh KBE. Warga yang rumahnya bersampinggan dengan tembok pertamina hanya sekedar 50 sampai 100 meter dari pertamina, kini setiap hari menjalani hidup yang membahayakan bagi kesehatan mereka. “Karena itu (warga, red) diteror setiap hari oleh pertamina bahaya lingkungan, gak ada yang tahu sewaktu-waktu dapat meledak. Dan gak lebih 100 meter paling 50 meteran,â€ kata Suhara. Suhara menuturkan, Pertamina sebelumnya pernah melakukan pembebasan lahan, namun tak semua warga mau dan setuju dengan harga yang diajukan oleh pertamina. Dan Suhara memaparkan petunjuk sudah atau belumnya pertamina melakukan pembebasan lahan dari letak plang Pertamina yang jarang-jarang ada. “Kalau boleh dilihat, itu plang Pertamina sepatah-patah ada milik mereka, gak langsung perblok plangnya. Nah ini mah yang dibeli aja sama dia (Pertamina, red). Karena warga ada yang meninggalkan rumahnya dan ada yang masih bertahan,â€ kata Suhara. Pasca 2008 sampai sekarang, tidak adanya lagi upaya dari pertamina untuk melakukan pembebasan lahan. “Pertamina gak ada upaya untuk membebaskan lahan. Jika ada kendala kesulitan melakukan pembebasan lahan, sudah sewajarnya warga yang sudah terlebih dahulu ada jauh sebelum Pertamina dibangun,â€ tukasnya (gma/mhs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: