Konsituen Keluhkan Harga Cabai Naik dan Gabah Murah, Komisi II Minta Dinas Segera Tindak Lanjuti

Konsituen Keluhkan Harga Cabai Naik dan Gabah Murah, Komisi II Minta Dinas Segera Tindak Lanjuti

KARAWANG-Anggota Komisi II DPRD Karawang, Rizka Restu Amalia, sering mendapatkan keluhan dari konstituennya terkait mahalnya harga cabai yang mencekik para pelaku UMKM dan ibu rumah tangga serta anjloknya harga gabah yang merugikan para petani. Legislator termuda ini, meminta agar Organisasi Perangkat Daerah, Disperindag, Distan Karawang dan Bulog agar segera terjun ke lapangan dan mengambil sikap terkait fenomena masalah tersebut. "Dua Permasalahan yang mulai ramai serta dikeluhkan konstituen kami, pertama harga cabai yang dirasa mencekik pelaku usaha menengah, kedua banyak petani mengeluh harga padi anjlok hampir tidak seimbang dengan biaya produksi yang tinggi. Kami minta agar Pemerintah melalui Bulog dan OPD terkait harus segera ambil sikap". pinta Rizka, Rabu, (15/6). Dia meminta agar pemerintah daerah duduk bersama para petani untuk mencarikan solusinya secara bersama-sama. Menurut dia, harga beras hingga saat ini masih normal, tapi kenapa gabahnya murah, ini kan harus di cari sumber permasalahnya. "Terkait harga gabah, pemerintah harus segera hadir, minimal menunjukan perhatiannya kepada para petani, sambil berdiskusi bersama menganalisa sumber permasalahan dan segera dicarikan solusinya, kenapa harga gabah murah? Tapi sepertinya harga beras stabil-stabil saja aja, ini harus segera di selesai kan, Bulog dan OPD terkait harus bisa melibatkan diri sebagai wujud perhatian terhadap kaum tani," pintanya. Pemerintah diminta segera ambil langkah alternatif, untuk mencarikan solusinya agar naiknya harga cabai dapat segera dikendalikan. Hal tersebut dapat mengakibatkan naiknya produksi olahan makanan, atau bahan pokok yang lainya. "Untuk mengendalikan harga cabai, OPD terkait harus segera survey pasar agar harga bisa di seragamkan sehingga meminimalisir ada pihak yg mengambil keuntungan pada permasalahan ini," tukas dia. Ia meminta agar masyarakat bisa menanam palawija di pekarangan rumah, sebagai solusi alternatif terkait kelangkaan barang akibat gagal panen. Kampanye penanaman palawija tersebut harus di pimpin langsung oleh dinas terkait.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: