Bangun Jembatan, Pemdes Cikuntul Komitmen Tingkatkan Infrastruktur Pertanian, Serta Serius Kembangkan Wisata L
KARAWANG - Pemerintah Desa (pemdes) Cikuntul, Kecamatan Tempuran, baru saja, menyelesaikan pembangunan jembatan, sebagai upaya komitmen meningkatkan infrastruktur pertanian. Tidak hanya itu saja pembangunan jembatan juga dalam rangka fokus pengembangan destinasi wisata mangorove dan Pantai Akong dikarenakan masih satu jalur. Sebagai tujuan lokasi wisata alternatif lokasi wisata lokal di Karawang. Kepala Desa Cikuntul, Kasman Ebod kepada KBE mengatakan, ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pemerintah pusat yang sudah memposturkan anggaran dana desa untuk kegiatan fisik. Pihaknya dalam hal ini, telah berhasil membangun jembatan yang dalam rangka meningkatkan infrastruktur pertanian bagi para petani serta sekaligus infrastruktur untuk pariwisata. Makanya jembatan tersebut dinamai Jembatan Ke Laut Akong. “Ucapan terima kasih kepada pemerintah yang sudah menyalurkan dana desa untuk kegitan fisik. Alhamdulillah tahapan pertama, kami dialokasikan untuk fisik jembatan, itu namanya jembatan ke jalur lau akong,†kata Kang Ebod kamis (14/4). Kang Ebod sapaan akrabnya, setelah dirinya berhasil membangun jembatan, perlu juga ada dukungan dari pemerintah daerah untuk membantu memperbaiki akses jalan pertanian dan pariwisata, yang masih sekitar 3 KM rusak. Kedepan pihaknya juga akan melakukan pengerasan jalan terlebih dahulu menggunakan alokasi dana Bantuan Gubernur (Bangub). Ia meminta kepada pemerintah daerah, agar diadakan kembali program jalan usaha tani (JUT), dalam upaya menyelesaikan masalah jalan yang masih rusak dan tak terbentuk. “Harapan kami setelah di buatkan jembatan ini, kedepan harus ada program Jalan Usaha Tani (JUT), makanya kami membuat jembatan yang kuat, kokoh sebagai pelengkap infrastruktur pertanian sekaligus pariwisata untuk tujuan kedepan,†sambung dia saat melihat langsung pengecetan jembatan. “Kalau dari ujung kampung sampai ke ujung laut sampai 4 Kilo, yang jalannya masih rusak sekitar 3 Kilo. Kedepan Insya Alloh, akan ada pelebaran jalan sekaligus pengerasan menggunakan bangub ketika sungainya sudah di normalisasi,†sambungnya. Sambung dia, pembangunan infrastruktur pertanian juga merupakan keinginan masyarakat khususnya para petani. Dikarenakan pernah ada fenomena, pada saat panen raya tiba dan memasuki musim hujan pengangkutan hasil panen malah membuat petani merugi disebabkan mahalnya biaya operasional dalam mengangkut menggunakan jasa ojek. Bahkan tidak hanya itu saja, bagi petani yang tidak memiliki buat bayar sewa ojek, terpaksa harus mengangkut sendiri. “Waktu kami sosialisasi dan kampanye, harapan masyarakat itu keinginannya jalan bagus buat pertanian. Karena sangat merugikan bagi petani waktu musim panen, kebetulan kemarin cuacanya musim hujan, jadi biasa tranfortasi pengangkutan padi buat ojeknya jadi mahal, makanya petani merugi,†pungkasnya. (cr1/kbe)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: