Angka Stunting di Karawang Turun 8 Persen, Wabup : Mudah-mudahan Zero Stunting di 2024

Angka Stunting di Karawang Turun 8 Persen, Wabup : Mudah-mudahan Zero Stunting di 2024

KARAWANG - Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang dipimpin langsung Wakil Bupati Karawang, Aep Syaepulloh. Berhasil menurunkan angka stunting dari 20,6 persen kini menjadi 12,9 persen. Wakil Bupati Karawang, Aep Syaepulloh menjelaskan, keberhasilan menurunkan stunting di Karawang berkat kerja sama dan komitmen dari semua unsur yang ia sebut dengan nama Pentahelix. Kata Wabup, untuk menurunkan angka stunting hingga hampir 8 persen bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah. Dibutuhkan kesabaran, kerja keras, dan kolaborasi yang solid agar target Karawang zero stunting pada tahun 2024 bisa tercapai. "Keberhasilan ini adalah buah dari kerja sama kita Pentahelix yang secara bersama-sama fokus menangani masalah stunting," ujar Aep, disela-sela kegiatannya di Desa Gintungkerta, Rabu, (19/10) kemarin. Kepada KBE, Aep menjelaskan, ada sejumlah strategi khusus yang ia bersama TPPS jalankan untuk menekan angka stunting ini. Salah satu jurus jitu yang terbukti berhasil adalah program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS). Wabup bilang, program BAAS di Karawang akan menyasar pada 578 anak stunting. Melalui program ini, anak-anak stunting akan punya bapak dan ibu asuh yang akan memberikan bantuan sebesar Rp. 450 ribu per bulan selama enam bulan ke depan.   "Dari 578 anak stunting ini, kita sudah bagi para ketua OPD dan semua yang terkait untuk menjadi bapak asuh. Ibu bupati dan saya masing-masing 10 anak, dari Kodim Karawang 20 anak, dari Polres juga sama, sisanya para ketua OPD dan Camat," jelas Aep. Wabup mengatakan, untuk memaksimalkan upaya penurunan angka stunting, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Perlu adanya kolaborasi Pentahelix agar tujuan dari program ini lebih maksimal. "Penyaluran bantuan untuk anak stunting ini akan melalui Baznas Karawang. Bantuannya berupa makanan tambahan yang dibuat oleh pengelola Dapur Sehat Anak Stunting (DASHAT)," ujar Wabup. Tak hanya program BAAS, untuk mengoptimalkan program penurunan stunting Karawang juga telah melaksanakan Pembentukan dan Pelatihan ribuan Tenaga Pendamping Keluarga (TPK) untuk memberikan edukasi kepada calon pengantin, ibu hamil, ibu melahirkan, hingga bayi usia dua tahun, agar terhindar dari stunting. Selain itu, lanjut Wabup, Karawang juga telah memiliki Peraturan Bupati (Perbup) nomor 18 tahun 2022 tentang KB Pasca Persalinan (KBPP). Bahkan, Terbitnya Perbup nomor 18 tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penyelamatan Ibu Bayi Baru Lahir dan Pelayanan Pasca Persalinan, membuat Karawang jadi percontohan implementasi Perbup KBPP di Jawa Barat. Aep Syaefulloh mengatakan, menerbitkan Perbup KBPP merupakan salah satu prioritas Pemda Karawang tahun ini. Selain berupaya menekan angka kematian ibu pasca persalinan. Perbup KBPP ini juga diharapkan mampu menjadi solusi penanganan stunting di Karawang. "Bupati sangat fokus tentang hal ini. Jangan sampai angka kematian ibu pasca melahirkan ini masih tinggi, arahan beliau juga kita harus fokus angka menekan stunting," kata Wabup. "Mudah-mudahan, terbitnya Perbup KBPP ini Kabupaten Karawang juga bisa zero stunting sebelum 2024," harapnya. (wyd/mhs)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: