Kisah Shariffa Carlo, Perempuan yang Dididik untuk Menghancurkan Islam, Tapi Kemudian Jadi Mualaf

Kisah Shariffa Carlo, Perempuan yang Dididik untuk Menghancurkan Islam, Tapi Kemudian Jadi Mualaf

Rencana manusia tidak sebaik rencana Allah. Inilah yang terjadi pada Shariffa Carlo. Dia perempuan non muslim yang dididik untuk menghancurkan Islam. Namun ditengah mendalami Islam untuk memelintirnya, dia justru mendapat hidayah masuk Islam. Berikut kisah Kisah Shariffa Carlo agen Missi yang malah menjadi mualaf ini. Saat remaja, Carlo merupakan gadis yang cukup aktif berbicara di publik. Potensinya itu mendapat perhatian salah satu kelompok yang punya agenda menghancurkan Islam. Banyak di antara mereka yang menjabat di posisi pemerintahan. Kisah Shariffa Carlo memang menarik. “Mereka menggunakan posisinya di pemerintah Amerika Serikat untuk kepentingan kelompoknya sendiri,â€ ujar dia. Salah satu anggota kelompok ini mendekat Carlo yang dianggap pandai berbicara, termotivasi dan sangat mendukung hak-hak perempuan. Dia memberi tahu, jika Carlo mau belajar Hubungan Internasional dengan penekanan di Timur Tengah, dia akan menjamin pekerjaannya di Kedutaan Besar Amerika di Mesir. Baca Juga: Kisah Nur Aini, Wanita yang Dinikahi Wanita, Saat Berhubungan Lampu Dimatikan “Dia ingin saya pergi ke Mesir untuk menggunakan posisi saya di negara itu berbicara dengan wanita Muslim dan mendorong gerakan hak-hak wanita yang masih muda,â€ ujar Carlo. Gayung pun bersahud. Carlo berpikir itu ide yang bagus karena sebelumnya dia melihat wanita Muslim di televisi merupakan kelompok tertindas yang miskin, dan dia ingin memimpin mereka menuju kebebasan. Dengan niat itu, Carlo kemudian masuk perguruan tinggi dan memulai pendidikannya. Dia belajar Alquran, hadits, dan sejarah Islam. Dia juga mempelajari cara memelintir kata untuk mengatakan apa yang ingin mereka katakan. Namun, begitu mulai belajar, dia mulai tertarik dengan pesan Islam karena logis. Menyadari ketertarikannya pada Islam, dia justru merasa khawatir akan terpengaruh. Oleh karena itu, untuk melawan efek ini, dia mulai mengambil kelas agama Kristen. Dia memilih mengambil kelas dengan profesor di kampus di mana sang profesor memiliki reputasi yang baik dan bergelar PhD dalam teologi dari Universitas Harvard, universitas terbaik di dunia. Walau demikian, Carlo tak kuasa menahan ruh kebenaran yang sudah merasuki keyakinannya. Ingin tahu kisah lengkap Shariffa Carlo, Agen Missi yang Justru Jadi Mualaf.**

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: