Jemaah Haji Indonesia Mulai Tiba di Arafah, Talbiyah Menggema

Jemaah Haji Indonesia Mulai Tiba di Arafah, Talbiyah Menggema

JAKARTA - Jemaah haji Indonesia mulai berdatangan ke Arafah, Kamis (7/2/2022). Bus rombongan pertama yang ditumpangi jemaah dari kloter 6 embarkasi Lombok (LOP 6) dan Jakarta - Pondok Gede (JKG 29) tiba di Arafah sekitar pukul 08.00 WS. Para jemaah selanjutnya langsung memasuki tenda yang disediakan yang berada di Maktab 1. Para jemaah telihat sumringah saat memasuki tenda dan mulai menempati kasur yang sudah tersusun rapi. Para jemaah duduk di atas kasur masing-masing sambil melantunkan talbiyah. "Labbaik... Allahumma Labbaik. Labbaika laa syariika laka labbaik..." Zaenal Muttaqien, salah satu jemaah yang ditemui Tim Media Center Haji (MCH) Satgas Arafah di tenda, berkali-kali mengucapkan alhamdulillah. "Alhamdulillah. Semua fasilitas sesuai harapan kami. Tidak ada kekurangan. Alhamdulillah. Ini Kenikmatan dari Allah," katanya sambil selonjoran di kasurnya. Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telah memastikan langsung bahwa seluruh fasilitas dan sarana prasarana bagi jemaah sudah siap. Hal tersebut untuk memastikan kesiapan Mina sehari jelang keberangkatan jemaah haji Indonesia ke Arafah. “Kalau dari sisi tenda untuk jemaah, saya kira sudah representatif, jauh lebih baik dari 2019, pengalaman terakhir saya berhaji. Saat itu belum dikeramik di bawahnya, sekarang sudah sehingga lebih nyaman,â€ ujar Menag usai melihat tenda jemaah haji Indonesia di Mina, Rabu  (6/7/2022). “Pendinginnya, AC nya jauh lebih dingin dibanding terakhir saya berhaji. Saya kira ini perkembangan yang baik,â€ sambungnya. Selain tenda, Menag juga mengecek kesiapan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Mina. Hadir, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Budi Sylvana yang juga memberikan penjelasan kesiapan KKHI melayani jemaah haji Indonesia selama menginap (mabit) di Mina. “Saya cek juga KKHI, luar biasa, sudah sangat layak menangani jemaah yang membutuhkan pertolongan. Tapi, sebagus apapun kita tetap berharap klinik tidak dipakai,â€ tutur Menag. “Biarlah itu (KKHI) menjadi ruang untuk melakukan antisipasi jika ada yang membutuhkan pertolongan. Sekali lagi mudah-mudahan tidak dipakai,â€ sambung Menag berharap seluruh jemaah haji Indonesia sehat sehingga tidak perlu berobat. Fasilitas lainnya yang ditinjau Menag adalah toilet. Menag mengecek dan memastikan setiap kran berfungsi dengan baik untuk mengalirkan air. Menag juga mengecek satu per satu ruang kamar mandi pada salah satu deret toilet di Mina, sembari sesekali mengecek kran airnya. Toilet Mina menjadi perhatian Menag karena selalu menjadi isu di setiap fase jemaah mabit di sana. “Kita sudah lihat toilet jauh lebih baik dari yang dulu. Kalau dulu nilainya D sekarang B plus. Karena sudah ada yang lebar dikit. Mungkin itu disediakan bagi jemaah yang sepuh atau jemaah difable. Ini lebih besar dari ukuran yang lain. Sudah dipoles. Airnya juga bagus dibanding 2019,â€ jelasnya. Meski melihat banyak perbaikan sarana prasarana yang ada, Menag mengaku masih berharap ada perbaikan ke depan. Menag mengibaratkan kalau saat ini nilainya B Plus, maka dia berharap tahun depan kualitas sarana prasarana nilainya bisa A. “Saya maklum dengan persiapan yang dilakukan. Teman-teman petugas sudah ok semua, panitia PPIH sudah ok. Kita harus maklum dengan waktu yang sangat terbatas. Tahun depan kita masih punya banyak waktu. Masih bisa melakukan perbaikan-perbaikan. Saya optimis tahun depan insya Allah akan jauh lebih lagi, Insya Allah,â€ harapnya. Menag juga akan menambah sejumlah personel di Mina. Sebab, selain masa tinggal jemaah haji di Mina relatif lebih lama dibanding saat di Arafah dan Muzdalifah, mobilitasnya juga tinggi. “Semakin banyak tantangannya harus semakin banyak yang menghandel supaya ringan sama dijinjing, berat sama dipikul,â€ tandasnya. (amn)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: