Sosok Kombes Nurul Azizah, Polwan Pertama yang Menjabat Jubir Mabes, Tetap Suka Drakor, Begini Perjalanan Kari

Sosok Kombes Nurul Azizah, Polwan Pertama yang Menjabat Jubir Mabes, Tetap Suka Drakor, Begini Perjalanan Kari

KOMBES Nurul Azizah merupakan salah satu di antara sejumlah sosok yang mendorong terbentuknya puluhan polres baru di Indonesia. Kini Kombes Nurul Azizah menjabat jubir atau Kabagpenum di Mabes Polri. Jabatan yang pertama dipegang oleh seorang perempuan atau Polwan. Baru-baru ini Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merotasi jabatan Kabagpenum Divhumas Polri Kombes Gatot Repli Handoko. Salah satu juru bicara Polri itu dimutasi menjadi Kepala Biro Multimedia Divisi Humas Polri. Dan sebagai gantinya adalah seorang polwan, Kombes Nurul Azizah. "Kabagpenum juga pindah. Beliau promosi bintang satu," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo. Sosok Yolla Yuliana, Bidadari Voli Indonesia yang Diidolakan Vietnam Perwira tinggi Polri itu mengatakan jabatan kabagpenum bakal diisi oleh seorang polwan, yakni Kombes Nurul Azizah. "Jabatan Kabagpenum, Pak Kapolri percayakan kepada seorang polwan. Jadi, polwan berpromosi menjadi kabagpenum," kata Irjen Dedi. Sebelumnya jabatan yang ditempati Kombes Nurul Azizah adalah Kaprodi 3 Ditprog Pascasarjana STIK Lemdiklat Polri. Dengan adanya promosi tersebut, Kombes Nurul Azizah  menjadi polwan pertama yang menjabat sebagai jubir Polri. Irjen Dedi menambahkan mutasi yang dilakukan Kapolri kali ini dilakukan mulai dari kapolda, pati, PJU di tingkat polda , kapolres, dan jabatan-jabatan penguatan lainnya. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Mutasi Sejumlah Kapolres, Karawang Dijabat AKBP Aldi Subartono "TR mutasi merupakan hal yang alamiah dalam organisasi kepolisian, tour of duty, tour of area," kata dia. Eks Kapolda Kalimantan Tengah itu mengatakan mutasi dilakukan juga dalam rangka peningkatan kinerja anggota kepolisian. "Kemudian dalam rangka untuk penyegaran organisasi dan regenerasi. Ini dalam rangka meningkatkan perfomance kinerja kepolisian," kata Dedi. "Pertama pasti kaget, kemudian bersyukur kepada Allah. Langsung berpikir apa tugas pokoknya dan berpikir bagaimana bisa menguasai hal baru yang diamanahkan oleh pimpinan," aku Kombes Nurul . Nurul mengaku memiliki sejumlah hobi yang mungkin Anda sekalian belum ketahui. "Hobi traveling, membaca, makan bakso, dan menonton drakor (drama korea)," ujar Nurul. Alumnus Sekolah Bintara Polwan 1991 itu mengaku novel yang suka dibacanya ialah karangan Sidney Sheldon. [caption id="attachment_78214" align="alignnone" width="1000"]Kombes Nurul Azizah Kombes Nurul Azizah[/caption] Diketahui, Sidney merupakan pengarang Amerika yang memperoleh sejumlah penghargaan dalam tiga bidang dalam kariernya. Di antaranya, sebagai penulis drama Broadway, pengarang skenario TV, film Hollywood, dan novelis. "Kalau (novel, red) karangan Sidney Sheldon, jangan tanya isinya. Sudah lupa," kata Nurul. Perempuan kelahiran 5 November 1972 ini mengatakan drakor yang dinontonnya bertema kerajaan. "Kalau drakor, saya pasti suka tema kerajaan. Di situ banyak filosofi kehidupan yang bisa dipelajari, intrik-intrik kebijaksanaan dan kepemimpinan," tutur Nurul. Nurul Azizah, SIK, M.Si juga Ketua Program Studi S3 Ditprogram Pascasarjana Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK). Mbak Nurul -begitu dia pengin disapa- berkenan berbagi cerita perjalanan kariernya. "Bapak saya guru agama di sekolah dasar. Ibu di rumah saja. Awal saya tertarik dengan kepolisian karena di dekat rumah ada SPN (Sekolah Polisi Negara)," kata Mbak Nurul. Kapolri Cek langsung Ketersediaan Minyak Goreng di Kota Bekasi, Hasilnya Sudah Normal dan Aman Lulus sekolah menengah pada 1991, Nurul remaja pun memantapkan hatinya mendaftar bintara, masuk Sekolah Bintara Polwan. Setelah itu, dari sekitar 300 lulusan, ada 32 orang yang mendapat kesempatan ikut kursus komputer (Dasba Operator Komputer Hankam 1992). Mbak Nurul satu di antaranya. "Enam orang diambil untuk bertugas di Mabes ABRI sebagai operator komputer," katanya. Nurul kemudian mengambil D3 Ilmu Kepolisian pada 1994 dan lulus 1997. Kapolri-Wakapolri Bergantian Cek Vaksin di Kabupaten Bekasi, Ingat Jangan Merasa Kebal, Tetap Prokes! Nurul pun melanjutkan ke Setukpa Polwan 1998. Pada Agustus '98, Nurul sudah berpangkat Letnan Dua atau Inspektur Polisi Dua.  "Saya kemudian menjadi Pama Spers (Perwira Pertama Staf Personel) di Mabes ABRI," kata Mbak Nurul. Dua tahun kemudian, Nurul ditarik ke Mabes Polri, menjadi Staf Perencanaan Umum dan Anggaran (Srena). Nurul kemudian memutuskan untuk melanjutkan jenjang pendidikannya, S1 ilmu kepolisian PTIK pada 2005. Di tahun itu juga, Mbak Nurul sudah berpangkat Ajun Komisaris Polisi atau AKP. Nurul kemudian makin banyak berkutat di bidang perencanaan, pengembangan hingga penganggaran Polri. Pada 2009, Nurul naik pangkat menjadi Komisaris Polisi. Setahun menjadi Kompol, Nurul mengenyam pendidikan S2 ilmu kepolisian di UI hingga 2012. Kapolri Terbitkan e-Book Pedoman Hadapi Klaster Covid-19 "Di masa itu saya Pamen di Polda Metro Jaya dan Pamen PTIK," kenang Mbak Nurul. Kembali, bidang perencanaan, pengembangan SDM hingga soal kedinasan Polri tak lepas dari keseharian Mbak Nurul. "Saya fokus di sana. Saya punya prinsip mengerjakan satu misi harus tuntas. Bekerja sepenuh hati," ujarnya. Nurul makin menggeluti SDM Polri, ditambah lagi dengan jabatannya sebagai Kasubbag Prodi S3 STIK PTIK (2015), Kasubbag Monev Tala Rolemtala Srena Polri (2017), Kasubbaglemwil Baglem Rolemtala Srena Polri (2018) dan Kabag Jianalis Rolemtala Srena Polri (2019). Pada Januari 2020, Nurul yang menapak dunia kepolisian dari bintara itu menjadi Komisaris Besar Polisi. "Pada 2020 juga, saya menjadi dosen utama di STIK," tutur Nurul. Peran Mbak Nurul dalam kelembagaan Polri berbuah Pin Emas Penguatan Kelembagaan pada Juni 2020. Nurul merupakan salah satu di antara sejumlah sosok yang mendorong terbentuknya puluhan polres baru di Indonesia. Kini dengan tiga bunga melati emas di pundaknya, Mbak Nurul hanya selangkah lagi menjadi bintang satu, Brigadir Jenderal Polisi. "Semua anggota Polri pasti bercita-cita mendapat bintang. Saya sampai di sini (Kaprodi S3 Pascasarjana STIK) saja sudah sangat luar biasa bersyukur," ujar Nurul. "Dari bintara ke Kombes. Saya sudah sangat banyak ketemu dan belajar dari guru-guru hebat. Perjalanan yang luar biasa buat saya," imbuh perempuan yang bersuami polisi ini. Dengan kesibukannya, bukan berarti juga Mbak Nurul lupa dengan keluarga. "Itu soal quality time. Semua cara harus ditempuh untuk mendapatkan waktu yang berkualitas bersama keluarga," katanya. Tiga anak Nurul sudah dewasa, sedang menempuh pendidikan di bangku kuliah. Ada yang mengambil jurusan kedokteran, teknik, dan teknologi informasi. Lo? Enggak ada yang mengikuti jejak ayah dan ibunya, Mbak? "Sepertinya enggak ada. Anak-anak sudah punya wawasan sendiri. Kami orang tua pasti selalu mendukung," kata Mbak Nurul.  (shn/jpnn/red)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: