Yuk Simak!, Ini 7 Fakta Menarik Bahasa Sunda, Salah Satu Bahasa Tertua di Indonesia

Yuk Simak!, Ini 7 Fakta Menarik Bahasa Sunda, Salah Satu Bahasa Tertua di Indonesia

BAHASA Sunda ternyata adalah salah satu bahasa tertua di dunia. Hal itu diindikasikan dari temuan prasasti di Kawali, Ciamis. Bahasa Sunda rupanya sedang dipersiapkan untuk perayaan acara Bahasa Ibu Internasional yang jatuh pada tanggal 21 Februari 2022 mendatang. Pada pegiat Bahasa Sunda sangat bersemangat untuk membagikan upaya mereka dalam melestarikan bahasa daerah Indonesia tersebut. Teman-teman juga harus ikut berbangga, karena Indonesia memiliki begitu banyak bahasa daerah yang berbeda-beda. Selain memiliki Bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan, Indonesia juga masih menjunjung bahasa daerah, salah satunya adalah Bahasa Sunda. Bahasa-bahasa daerah itu menjadi bahasa ibu atau bahasa pertama bagi para masyarakat Indonesia berdasarkan suku masing-masing. tahukah teman-teman, bahwa Bahasa Sunda adalah bahasa daerah Indonesia yang memiliki banyak penutur? Selain itu, Bahasa Sunda memiliki tujuh fakta menarik yang harus kalian simak sampai akhir di artikel ini, ya! 7 Fakta Menarik Bahasa Sunda Berikut fakta-fakta menarik tentang bahasa Sunda: 1. Salah Satu Bahasa Tertua di Indonesia Bahasa Sunda termasuk salah satu bahasa daerah tertua yang ada di Indonesia. Bahasa Sunda terbentuk dari Bahasa Melayu dan Bahasa Polinesia yang termasuk rumpun bahasa ras Austronesia. Bahasa Sunda sudah digunakan dalam prasasti abad ke-14 yang ditemukan di Kawali, Ciamis. 2. Memiliki Penutur Bahasa Terbesar Ketiga di Indonesia Penutur Bahasa Sunda juga besar, karena suku Sunda juga tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Ada sekitar 42 juta penduduk Indonesia yang berbicara dengan Bahasa Sunda, menurut data tahun 2018. Hal itu membuat bahasa ini menjadi bahasa daerah dengan penutur terbesar kedua di Indonesia, setelah Bahasa Jawa. 3. Memiliki Dua Dialek Bahasa Sunda memiliki dua dialek, yaitu dialek (h) dan dialek non-(h). Antara kedua dialek bahasa Sunda itu memiliki perbedaan hingga 60 persen. Dialek (h) umumnya dituturkan oleh hampir seluruh penduduk Jawa Barat, seperti Majalengka, Bogor, Tasikmalaya, Kuningan, Bekasi, Garut. Kemudian Ciamis, Sukabumi, Subang, Purwakarta, Sumedang, Cianjur, Karawang, Bandung, Bandung Barat, dan Cirebon. Sementara dialek non-(h) umumnya dituturkan oleh masyarakat di Desa Pareangirang, Kecamatan Kadang Haur, Indramayu, serta daerah pesisir utara. 4. Tidak Hanya Digunakan di Jawa Barat Bahasa Sunda memang merupakan bahasa asli Suku Sunda. Namun hal itu tidak berarti bahasa ini hanya dituturkan masyarakat di Jawa Barat saja. Bahasa Sunda juga digunakan di banyak daerah, seperti Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Lampung, Bengkulu, hingga Sulawesi Tenggara. Sebaran penggunaan bahasa Sunda ini mengikuti persebaran masyarakat Sunda di seluruh wilayah Indonesia. 5. Memiliki Aksara Sunda Sama halnya seperti Bahasa Jawa, Bahasa Sunda juga dilengkapi dengan aksara Sunda. Aksara Sunda ini termasuk rumpun aksara Brahmi yang diturunkan dari aksara Pallawa melalui aksara Kawi. Artinya, aksara Sunda dan aksara Jawa berasal dari satu rumpun yang sama. Beberapa jenis aksara Sunda, yaitu aksara Ngalagena, Aksara Swara, Aksara Angka, Aksara Tanda Baca, hingga Aksara Rarangken. Aksara Ngalagena merupakan aksara Sunda Kuno yang memiliki 18 jenis aksara yang susunannya disesuaikan. Huruf konsonan aksara Sunda adalah: ka, ca, ta, pa, ya, wa, ga, ja, da, ba, ra,sa, nga, nya, na, ma, la, dan ha. 6. Merupakan Jati Diri Suku Sunda Bahasa Sunda bukan sekadar alat komunikasi, tapi juga menjadi jati diri Suku Sunda. Sebab, suatu bahasa adalah bagian dari identitas suatu bangsa atau suku yang terbentuk dari kebudayaan turun temurun. 7. Upaya Pelestarian Bahasa Sunda Terus Dilakukan Upaya untuk melestarikan Bahasa Sunda terus dilakukan, salah satunya dengan pengajaran Bahasa Sunda di sekolah. Sejak abad ke-20, sudah ada 2.200 buku pengajaran Bahasa Sunda yang diterbitkan dan sebagian dijadikan bahan pelajaran di sekolah. Itulah fakta menarik mengenai Bahasa Sunda. Pastinya teman-teman memiliki bahasa daerah masing-masing yang harus dilestarikan juga, ya. (bbs/bob/kbe)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: