Mengenal Panglima Jilah Pasukan Merah Dayak, Pernah Jadi Korban Perundungan saat Kecil, Kini Panglima Jilah Ke

Mengenal Panglima Jilah Pasukan Merah Dayak, Pernah Jadi Korban Perundungan saat Kecil, Kini Panglima Jilah Ke

PANGLIMA Jilah atau Pangalangok Jilah adalah merupakan pemimpin besar pasukan merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng dari suku Dayak Kanayatn yang memiliki kemampuan kebal dari senjata tajam. Namun, siapa sangka sosok pemimpin besar Pasukan Merah dari suku Dayak Kalimantan ini lahir dalam kondisi yang serba kekurangan. Panglima Jilah menyebut bahwa pencapaiannya saat ini sebagai Panglima Besar Tariu Borneo Bangkule Rajakng alias TBBR merupakan anugerah Tuhan. Menurut dia, seorang panglima tidak sempurna jika masih dalam posisi mencari dan berguru kepada seseorang. Dia meyakini, kemampuan dan pengaruhnya yang besar saat ini merupakan berkah dari Tuhan. Menurut Panglimah Jilah, banyak orang yang tidak percaya dirinya mampu menyatukan suku Dayak. “Karena orang lihat dari saya lahir, kan,â€ katanya dalam wawancara di kanal Youtube Borneo FPV. Dia sadar, banyak orang yang meragukan kemampuannya. Apalagi jika dibandingkan dengan orang lain yang pendidikannya lebih tinggi, lebih pintar dan lebih kaya. “Banyak orang Dayak yang pintar, banyak uang, tapi tidak mampu menyatukan Dayak, apalagi saya. Kata orang. Tapi saya pantang menyerah,â€ ujarnya. Saat ini, Panglimah Jilah diklaim memimpin 48 ribu anggota Pasukan Merah. Karismanya juga diakui ketika menghadapi persoalan yang menyinggung adat budaya Dayak. Saat ini Panglima Jilah dianggap sebagai simbol perlawanan suku Dayak. Selain kemampuannya mengorganisasi massa, kebolehannya dalam ilmu bela diri silat juga kerap jadi sorotan. Dalam sebuah tayangan video yang beredar, Panglima Jilah juga pernah memamerkan ilmunya yang kebal senjata tajam. Seperti dalam video yang diunggah kanal Youtube JEJE XFRENDZ. Pangilma Jilah melakukan atraksi kebal senjata. Terlihat dalam tayangan video, pria 40 tahun ini menunjukan ketajaman mandau miliknya dengan memotong kardus bekas. Setelah terbukti bahwa mandaunya tajam, dia kemudian menggoreskan bagian tajam mandau itu ke tubuhnya. Anehnya, kulit Panglima Jilah tidak sedikitpun terluka. Bahkan ketika mandau itu diguanakan untuk menggorok lehernya sendiri. Tidak ada luka sedikitpun. Namun siapa sangka, kemampuan yang dia miliki saat ini berbanding terbalik dengan konsidi ketika dia dilahirkan. https://www.youtube.com/watch?v=t52DB8s9IIU Panglima Jilah lahir pada 19 Agustus 1980, orangtuanya kemudian memberinya nama Agustinus. “Saya dibungkus dengan karung (ketika lahir). Tiga hari baru diketahui orang kampung Mamak saya melahirkan saya,â€ tutur Panglima Jilah dikutip dari kanal Youtube Borneo FPV. Ketika kecil, Panglima Jilah kerap menjadi korban perundungan lantaran memiliki kekurangan secara fisik. Agustinus kecil tidak bisa berbicara lancar dan cenderung gagap. Kekurangan fisiknya yang lain adalah lidahnya yang terujulur ke luar dan perutnya buncit. Banyak orang yang mencaci dan menghinanya karena kekurangannya itu. Baru ketika berusia 11 tahun, Agustinus bisa berbicara dengan lancer. Kemudian jalan hidupnya perlahan-lahan mulai berubah. (ttr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: