Reuni Akbar Keluarga Besar Purnawirawan Batalyon Infanteri Lintas Udara 305 Bahas Pemimpin Nasional
KARAWANG-karawangbekasi.disway.id- Setiap prajurit TNI akan selalu terikat oleh sumpah pengabdian kepada bangsa dan negara secara totalitas. Sumpah Prajurit itu terbawa hingga mati kendati yang bersangkutan sudah pensiun atau menyandang predikat purnawirawan.
Setiap prajurit wajib menjaga dan memajukan negeri ini hingga batas usianya. Tak ada kata berhenti karena Sumpah Prajurit tidak pernah dicabut saat mereka memasuki masa purna bhakti.
Demikian dikatakan Letjend TNI Purnawirawan Djamari Chaniago saat menghadiri acara Reuni Akbar Keluarga Besar Purnawirawan Batalyon Infanteri Lintas Udara 305, di Rumah Makan Indo Alamsari Karawang, Sabtu 5 November 2022.
Menurutnya, Indonesia ke depan tetap membutuhan kalangan purnawirawan TNI khususnya TNI AD. Atas dasar itu, Djamari Chaniago mengajak kalangan purnawirawan untuk menyiapkan tokoh yang akan meneruskan kepemimpinan negara Indonesia.
Tokoh itu, lanjut dia, harus seorang yang kredibel agar bangsa Indonesia semakin maju di mata dunia. “Saat tokoh itu terpilih menjadi pemimpin negeri ini, kita tidak akan mendapat apa-apa. Tapi setidaknya, suara kita bisa menentukan arah bangsa ke depan,” ujarnya.
Di tempat yang sama sesepuh Keluarga Besar Purnawirawan Batalyon Infanteri Lintas Udara 305, Jendral TNI Purnawirawan Agustadi Sasongko Purnomo lebih banyak bercerita tentang Batalyon Linud 305 di masa lampau.
Saat dirinya pertama kali bertugas di Batalyon Infanteri Linud 305, kondisi Karawang masih sepi. Bahkan prajurit yang ditempatkan di kesatuan itu masih sedikit, sehingga dia harus memboyong prajurit dari Garut untuk berlatih dan menempati barak-barak di Batalyon Infanteri Linud 305..
Sementara itu sesepuh Keluarga Besar Purnawirawan Batalyon Infanteri Linud 305 lainnya, Mayjen TNI ( Purn) Musa Bangun menyebutkan, reuni kali ini untuk menyamakan persepsi dalam menyongsong pesta demokrasi 2024 mendatang. Sebab, prajurit TNI yang telah memasuki masa purna bhakti memiliki hak politik untuk memilih dan dipilih.
“Tujuan utamanya adalah bersilaturahmi. Di antara kita ada yang sudah puluhan tahun tidak bertemu, padahal dulunya satu barak. Saat inilah waktu yang tepat untuk menumpahkan rasa kangen. Kita bisa bercanda dan berbagi pengalaman setelah meninggalkan barak,” katanya.
Namun di balik itu ada agenda politik untuk tetap memelihara keutuhan bangsa sekaligus memajukannya. “Kami harus menyiapkan pemimpin setelah Pak Jokowi. Tentunya pemimpin ke depan harus lebih semangat, lebih bertanggung jawab dan visioner,” katanya.(red)
Demikian dikatakan Letjend TNI Purnawirawan Djamari Chaniago saat menghadiri acara Reuni Akbar Keluarga Besar Purnawirawan Batalyon Infanteri Lintas Udara 305, di Rumah Makan Indo Alamsari Karawang, Sabtu (5/11/2022).
Menurutnya, Indonesia ke depan tetap membutuhan kalangan purnawirawan TNI khususnya TNI AD. Atas dasar itu, Djamari Chaniago mengajak kalangan purnawirawan untuk menyiapkan tokoh yang akan meneruskan kepemimpinan negara Indonesia.
Tokoh itu, lanjut dia, harus seorang yang kredibel agar bangsa Indonesia semakin maju di mata dunia. “Saat tokoh itu terpilih menjadi pemimpin negeri ini, kita tidak akan mendapat apa-apa. Tapi setidaknya, suara kita bisa menentukan arah bangsa ke depan,” ujarnya.
Di tempat yang sama sesepuh Keluarga Besar Purnawirawan Batalyon Infanteri Lintas Udara 305, Jendral TNI Purnawirawan Agustadi Sasongko Purnomo lebih banyak bercerita tentang Batalyon Linud 305 di masa lampau.
Saat dirinya pertama kali bertugas di Batalyon Infanteri Linud 305, kondisi Karawang masih sepi. Bahkan prajurit yang ditempatkan di kesatuan itu masih sedikit, sehingga dia harus memboyong prajurit dari Garut untuk berlatih dan menempati barak-barak di Batalyon Infanteri Linud 305..
Sementara itu sesepuh Keluarga Besar Purnawirawan Batalyon Infanteri Linud 305 lainnya, Mayjen TNI ( Purn) Musa Bangun menyebutkan, reuni kali ini untuk menyamakan persepsi dalam menyongsong pesta demokrasi 2024 mendatang. Sebab, prajurit TNI yang telah memasuki masa purna bhakti memiliki hak politik untuk memilih dan dipilih.
“Tujuan utamanya adalah bersilaturahmi. Di antara kita ada yang sudah puluhan tahun tidak bertemu, padahal dulunya satu barak. Saat inilah waktu yang tepat untuk menumpahkan rasa kangen. Kita bisa bercanda dan berbagi pengalaman setelah meninggalkan barak,” katanya.
Namun di balik itu ada agenda politik untuk tetap memelihara keutuhan bangsa sekaligus memajukannya. “Kami harus menyiapkan pemimpin setelah Pak Jokowi. Tentunya pemimpin ke depan harus lebih semangat, lebih bertanggung jawab dan visioner,” katanya.(red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: