KARAWANG- Buntut ricuh relokasi pasar Rengasdengklok sehari yang lalu, Sekretaris Daerah (Sekda) Acep Jamhuri sebut pesan berantai ialah hoax dan tindak kriminal yang dilakukan oleh massa akan diselidiki kepolisian, Kamis (8/12).
Kunjungan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) pada Rabu (7/12) lalu ke pasar Rengasdengklok diwarnai kericuhan dan amuk massa. Turut beredar juga video amatir yang menunjukkan Bupati Cellica Nurrachadiana yang tenang berlari mencari perlindungan.
"Kepolisian akan segera melakukan penyelidikan, mencari benang merahnya, siapa yang menyuruh, pedagang atau yang lain," terang Sekda Acep Jamhuri.
Saat itu, diceritakan Acep Jamhuri, Forkopimda secara baik-baik ingin melakukan komunikasi dengan pedagang atau apa yang ia sebut sebagai saling menagih janji komitmen.
"Kalau awning jadi, kan akan pindah ke sana. Ternyata yang terjadi itu kita di sana dihadang dengan lemparan batu, kembang api, dan beling. Ini kan bukan urusan perang, kami niatnya menempuh dengan jalur persuasif," papar Sekda.
Kemarin itu, Sekda Acep Jamhuri mengatakan peristiwa kericuhan sudah masuk dalan tindak kriminal. Tindakan anarkis dan kriminal yang dilakukan oleh orang-orang tersebut akan dicari benang merahnya oleh penegak hukum.
"Saya yakin pihak kepolisian sudah memiliki data dari unggahan yang beredar di media. Dari video, foto, kemudian laporan dan kejadian di lapangan. Tinggal tunggu saja, nanti arahnya ke mana, siapa di baliknya, akan ketahuan."
"Yang pasti tadi Bupati memimpin bagaimana pemerintah daerah bisa mengakomodir masalah di sana. Apa sih sebabnya, akan kita benahi, termasuk internet PT VIM dari sikapnya ke pedagang yang kurang santun. Termasuk yang punya kepentingan di sana. Kita evaluasi, termasuk kelayakan harga," tambah Sekda.
Sekda Acep Jamhuri juga menampik kabar pesan berantai yang menyebutkan pemerintah daerah akan datang dengan pasukan siap memukul mundur massa.
"Kami hari ini tidak ada rencana tindakan ke sana, justru mau monitoring dan evaluasi lebih dulu. Kabar terkait akan turunnya brimob dan kala hitam itu tidak benar, hoax. Kami semua di sini, masih membicarakan langkah solutif untuk mengatasi persoalan relokasi pedagang," papar Sekda.
Pesan berantai yang dimaksudkan ialah informasi yang mengabarkan bahwa pemerintah daerah akan menggerakkan pasukan Satpol PP, brimob, kala hitam, TNI Karawang, dan TNI bantuan dari Subang ke pasar Rengasdengklok. **