Populasi Pesut dan Sungai Mahakam Dalam Kondisi Darurat

Populasi Pesut dan Sungai Mahakam Dalam Kondisi Darurat

Populasi Pesut Mahakam terancam punah, keberadaanya diperkirakan hanya tersisa sekira 70 ekor lagi--

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID – Awal Desember 2022, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Yayasan Konservasi Rare Aquatic Species of Indonesia mas (RASI). 

Penandatanganan kerja sama itu untuk memperkuat upaya konservasi dan pelestarian ikan dilindungi, endemik dan terancam punah di Perairan Kalimantan seperti habitat inti populasi lumba-lumba air tawar atau Pesut Mahakam di Kutai Kartanegara

Kawasan tersebut dikenal sebagai habitat Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) atau Irrawaddy dolphin yang terdaftar sebagai biota Sangat Terancam Punah (Daftar Merah IUCN). 

BACA JUGA:Ridwan Kamil Segera Merilis Sapawarga Aplikasi Jabar Super Apps untuk Publik

Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Hendra Yusran Siry mengatakan bahwa saat ini populasi Pesut Mahakam saat ini hanya sekitar 60-70 ekor. 

Ancaman dan tantangan konservasi pesut di daerah Mahakam antara lain penyebaran populasinya yang semakin terdesak. Tiap tahun rata-rata 4 ekor pesut mati yang 70 persen kematiannya dikarenakan terperangkap alat rengge

BACA JUGA:Pesawat Mesin Tunggal Terjatuh di Luat Yunani, Satu WNI Tewas

"Semua faktor tersebut mengindikasi kondisi populasi pesut dan sungai Mahakam sudah dalam kondisi darurat terutama di kawasan konservasi Mahakam Wilayah Hulu, Kabupaten Kutai Kartanegara," ungkapnya melalui keterangan resmi pada Sabtu (17/12/2022). 

Pada kawasan Mahakam terdapat jenis ikan endemik yakni Pesut Mahakam. Habitat Pesut dicadangkan sebagai Kawasan Konservasi Perairan yaitu taman wisata perairan dengan luasan 42.667,99 Ha termasuk daerah rawa. 

BACA JUGA:Rasakan Sensasi, Link download game Tag After School Mod Apk terbaru 2022

Hal itu untuk perlindungan sumberdaya perikanan yang merupakan sumber makanan Pesut dan sumber pendapatan bagi nelayan dari 27 desa dalam kawasan yang dicadangkan.

Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak R. Andry Indryasworo Sukmoputro berharap kerja sama dengan mitra konservasi dapat memperkuat sinergi dan kolaborasi program konservasi serta perlindungan jenis ikan dilindungi, endemik dan terancam punah secara efektif dan efisien.

BACA JUGA:Nah Lho, Jelang Nataru 2023 Ingat Tak ada Cuti Bersama

“Kerja sama itu selain difokuskan pada konservasi jenis ikan dilindungi, endemik, dan/atau terancam punah, juga diarahkan pada pengelolaan kawasan konservasi Mahakam Wilayah Hulu, Kabupaten Kutai Kartanegara,"paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: