Mitos Kepercayaan Masyarakat Jawa, Penuh Supranatural, Langit Akan Lebih Gelap di Malam Satu Suro

Malam satu suro merupakan salah satu kepercayaan atau mitos yang populer di Indonesia, khususnya di masyarakat Jawa. Malam satu suro biasanya jatuh pada tanggal 1 Muharram, bulan pertama dalam kalender Hijriyah dalam agama Islam. 

 

Dalam kepercayaan tradisional Jawa, malam satu suro diyakini sebagai malam yang penuh dengan kekuatan supranatural dan memiliki makna spiritual yang mendalam. Konon, pada malam tersebut terdapat energi mistis yang kuat dan pintu antara dunia manusia dan dunia gaib terbuka lebar.

 

BACA JUGA:Misteri Malam Satu Suro, Datangnya Ajisaka yang Membebaskan Rakyat dari Belenggu Makhluk Gaib

 

Masyarakat Jawa meyakini bahwa pada malam satu suro, banyak hal-hal supranatural yang terjadi, seperti penampakan makhluk halus, arwah leluhur yang berkeliaran, dan berbagai kegiatan spiritual yang dilakukan untuk memuliakan nenek moyang dan memohon keberkahan. Banyak orang Jawa juga mengadakan ritual dan upacara adat pada malam satu suro untuk menghormati leluhur dan mendapatkan perlindungan serta berkah.

 

Selain itu, malam satu suro juga sering dikaitkan dengan tradisi-tradisi khusus seperti makanan khas, seperti bubur sumsum, gudeg, atau nasi kuning yang dihidangkan dalam acara kenduri atau selametan. Masyarakat juga biasanya membakar kemenyan atau dupa sebagai pengusir roh jahat dan memohon keselamatan.

 

BACA JUGA:Kenalkan Nih Rieke Meilani Sugianto, Selebgram Cantik dan Smart dari Karawang

 

Meskipun malam satu suro memiliki makna dan kepercayaan yang kuat dalam budaya Jawa, penting untuk dicatat bahwa hal ini berhubungan dengan keyakinan dan tradisi keagamaan yang lebih luas. Artinya, penghayatan terhadap malam satu suro bisa berbeda-beda tergantung pada sudut pandang dan keyakinan individu atau kelompok masyarakat.

Sumber: