Ambu Anne Emang Keren, Saat Air Makin Sulit Demi Pertanian Air Mancur Situ Buleud Dimatikan

Ambu Anne Emang Keren, Saat Air Makin Sulit Demi Pertanian Air Mancur Situ Buleud Dimatikan

Ambu Anne Emang Keren, Saat Air Makin Sulit Demi Pertanian Air Mancur Situ Buleud Dimatikan--

BACA JUGA:Kinclong Seminggu, Enggak Ribet dan Mahal, Merawat Kulit Kaki Kusam Hingga Cerah Alami Camer Terpesona

Mempertimbangkan bahwa memperjuangkan kesejahteraan rakyat adalah priortas tertinggi, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika akhirnya harus memprioritaskan debit air Sungai Cigoong diperuntukan untuk mengairi areal persawahan.

"Ini keputusan yang sangat sulit. Namun keputusan harus diambil. Bagi Pemkab Purwakarta, memperjuangkan kesejahteraan rakyat adalah prioritas utama. Untuk itu, dengan sangat menyesal dan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat, pertunjukan air mancur tidak bisa terlaksana dan terpaksa kita tunda," kata Bupati Anne Ratna Mustika, Sabtu, 22 Juli 2023.

Bupati perempuan pertama Purwakarta itu mengatakan, meski pertunjukan air mancur tidak jadi digelar, malam puncak perayaan hari jadi Purwakarta bisa dipastikan akan tetap meriah dan semarak.

Masyarakat tetap bisa ikut merayakan hari jadi Purwakarta karena banyak acara yang digelar seperti Festival Pembangunan, stand kuliner produk berbagai UMKM, dan pertunjukan 40 grup band dari seluruh Purwakarta.

BACA JUGA:Tiga Sekolah Tingkat SMAN di Kota Bekasi Status Masih Sewa, Gubernur Jabar Diminta Turun

"Kami memastikan puncak perayaan akan berlangsung meriah dan semarak, Masyarakat tidak perlu kkhawatir karena tetap bisa ikut menikmati perayaan. Akan banyak acara yang digelar yang bisa dinikmati semua lapisan masyarakat," kata Bupati Anne Ratna Mustika.

 

Sulit Dapat Pasokan

Sementara Kepala Dinas Tata Ruang dan Permukiman (Distarkim) Purwakarta, Agung Wahyudin mengatakan, untuk mendapatkan pasokan air dari Sungai Cigoong sangat tidak mungkin dilakukan mengingat perlu waktu yang panjang sementara waktu perayaan sudah sangat mendesak.

Pasokan air sulit didapat mengingat debit air Sungai Cigoong terus menyusut tajam selama musim kemarau.

"Jadi mengusahakan pasokan air dari Sungai Cigoong tidak mungkin, Apalagi debit airnya juga tidak ada. Kalau pun ada debit airnya, diperlulan waktu yang sangat lama hingga 72 jam atau sekitar tiga hari. Apalagi debit air yang sangat terbatas itu juga sangat dibutuhkan petani untuk mengairi sawahnya,"

Agar pertunjukan air mancur, bisa berlangsung dibutuhkan volume debit air yang sangat besar mencapai 15.000 meter kubik. Jumlah debit air sebanyak itu bisa untuk mengairi areal persawahan seluas 4.116 hektar.

BACA JUGA:Intensifkan Pengawasan di Laut Natuna, KKP Tambah Satu Kapal dari Jepang

Untuk mendapatkan pasokan air dari sumber lain juga sudah ditempuh Pemkab Purwakarta dengan berkoordinasi dengan Perum Jasa Tirta (PJT) II.  namun pasokan dari PJT II juga tidak mungkin bisa dilakukan secara cepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: