Sindikat Pemalsu Dokumen PPDB Jabar Tak Cuma di Sekolah Favorit
Ilustrasi Perebutan Korsi Di PPDB Jabar 2023.(Foto:Disway.id)--
Jabar, Disway.id- Sebanyak 89 peserta PPDB 2023 di Jawa Barat yang telah diterima masuk sekolah negeri kedapatan melakukan kecurangan dengan memalsukan dokumen kartu keluarga (KK).
Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar menyebut, peserta yang curang itu memalsukan dokumen KK demi bisa masuk ke sekolah tujuan. Meski begitu, sekolah yang dituju ternyata bukan hanya sekolah favorit.
Kepala Disdik Jabar Wahyu Mijaya mengatakan, 89 peserta itu ditemukan di 28 sekolah yang punya predikat favorit dan bukan favorit. Padahal menurut Wahyu, tanpa harus memalsukan dokumen, peserta itu bisa saja diterima masuk di sekolah tujuan.
BACA JUGA:Ridwan Kamil : Disdik Jabar Selesaikan 2.000-an Laporan soal PPDB
"Kami menemukan 28 sekolah, ada yang unggulan di pusat kota tapi juga bukan atau di daerah bukan pusat kota, kami menemukan yang sebetulnya tanpa melakukan pemalsuan itu pun bisa masuk. Karena kuotanya masih memungkinkan," kata Wahyu, Jumat (10/8/2023).
Dia mengungkapkan, 28 sekolah yang disebutkannya itu berada di 15 kabupaten/kota di Jabar. Namun Wahyu enggan menjabarkan kabupaten/kota mana saja yang ditemukan kecurangan itu.
"Dari 89 kasus itu tidak di seluruh kabupaten kota tetapi kami dapatkan di 15 kabupaten kota. Dan dari 15 itu tidak seluruh di sekolah-sekolah, kami menemukan di 28 sekolah di Jabar," ujarnya.
BACA JUGA:Menanti Langkah Ridwan Kamil Terkait Pemalsu Dokumen di PPDB Jabar 2023
Saat ini Disdik Jabar juga tengah menyelidiki adanya dugaan sindikat pemalsu dokumen KK. Sebab, ada kemungkinan orang tua siswa yang memalsukan data persyaratan menggunakan pihak ketiga.
"Terkait temuan itu sekarang tim sedang mengkaji, untuk sindikat atau tidak, kami belum bisa memastikan tapi yang jelas ini tidak terjadi dalam 1 kota, ada di 15 kabupaten kota," ungkap Wahyu.
Wahyu mengatakan, mereka yang memalsukan data melakukan aksinya dengan cara yang cukup canggih. Sebab, para pelaku ini membuat QR Code palsu yang ada pada KK. Kode palsu itu kemudian diisi oleh link yang tertuju pada situs yang seolah-olah milik Disdukcapil.
BACA JUGA:Disdik Sayangkan Perjalanan PPDB Jabar yang Dinodai Kecurangan
"Mereka lebih canggih, kalau misalnya kita QR Code itu bukan QR Code dari Disdukcapil, jadi dia (oknum) buat QR dan tersambung di URL seolah-olah Disdukcapil, sehingga verifikator melihat seolah-olah benar," paparnya.
Menurutnya, karena sangat mirip dengan laman Disdukcapil, tim verifikator sempat meloloskan 89 peserta tersebut sebelum akhirnya didapat ada data palsu dalam dokumen KK yang dilampirkan sebagai persyaratan PPDB.
"Di tahap awal sebelumnya ada 4.791 (yang dibatalkan), kemudian ternyata masih ada yang lolos, yang lolosnya ini kami dalami karena linknya sama. Itu yang bisa menyebabkan akhirnya verifikator ini (meloloskan)," ungkap Wahyu.
BACA JUGA:Disdik Jabar Telusuri Sindikat Pemalsu Identitas untuk PPDB 2023
"Itu kan terbatas waktu dan di akhir, semakin numpuk semakin banyak kan, dan bisa jadi kejadian lah yang seperti sekarang, tapi kami mencoba untuk tidak kecolongan sehingga tim terus bergerak dan akhirnya kami menemukan yang tadi (89 kasus)," pungkasnya.(ADV)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: