Dipecat Playboy Usai Dukung Palestina, Begini Kata Mia Khalifah

Dipecat Playboy Usai Dukung Palestina, Begini Kata Mia Khalifah

Ilustrasi gambar --

 

"Saya akan menyatakan jika mendukung Palestina membuat saya kehilangan peluangan bisnis, tapi saya akan lebih marah pada diri sendiri karena tidak memeriksa apakah saya berbisnis dengan zionis atau tidak. Salahku," tulisnya lagi.

 

Beberapa tahun lalu, hati Mia Khalifa porak poranda melihat berita mengenai ledakan dahsyat yang terjadi di Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020). Pasalnya, Beirut adalah kampung halamannya.

 

BACA JUGA : Baru Selesai Dibangun, Kandang Ayam Milik Warga Kampung Setia Negara Ludes Terbakar, Kerugian Capai Rp 2,5 M

 

Dilansir dari kanal Showbiz, Mia menuangkan isi hatinya lewat sejumlah unggahan di Instagram miliknya. Ia membagikan foto Beirut pascaledakan, maupun sejumlah video saat insiden ini terjadi.

 

"Ini bukan Beirut yang ada di hatiku. Masa kecilku tak pernah terasa lebih berharga dari saat ini, Lebanon tak akan pernah kembali sama hingga beberapa dekade ke depan. Kita harus berbuat lebih banyak dan lebih baik," begitu isi tulisan Khalifa dalam unggahannya.

 

Dalam unggahan yang lain, Mia Khalifa membagikan video rekaman sebuah gereja di Beirut. "Ini adalah gereja tempatku dibaptis, tepat saat ledakan terjadi," ujarnya.

 

Di video, pendeta terlihat masih melanjutkan ibadah saat dentuman pertama terjadi. Namun ia kemudian melindungi diri begitu ledakan kedua yang lebih besar menggetarkan bangunan. 

 

"Hatiku berkeping-keping, aku tak tahu hatiku bisa hancur dengan banyak cara yang berbeda," kata dia.

 

Ia menekankan bahwa ledakan ini menimbulkan dampak yang luar biasa besar kepada masyarakat Beirut.

 

Ia menekankan bahwa ledakan ini menimbulkan dampak yang luar biasa besar kepada masyarakat Beirut. Di salah satu unggahan, ia memperlihatkan korban luka-luka, sementara rumah sakit di kota ini juga menjadi salah satu bangunan yang terdampak ledakan.

 

Beberapa bulan lalu, Mia yang kini menjadi influencer media sosial, memberikan pidato di University of Oxford, Inggris, salah satu universitas paling bergengsi di dunia. Ia berbicara di Oxford Union, tempat yang terkenal untuk melakukan debat dan pembicara tamu-tamu kelas atas. (lpn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: