Waspada! Gunungapi Dukono Erupsi Lagi, Kali Ini Tinggi Kolom Letusan Capai 1.900 Meter
Gunungapi Dukono Kembali Erupsi--
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Utara Hence Heteria dalam keterangan tertulis menyatakan bahwa tanda-tanda kenaikan aktivitas vulkanik gunungapi Dukono bahkan mulai diketahui oleh sebagian besar masyarakat Halmahera Utara.
BACA JUGA:KPPI Karawang Targetkan 50 Persen dari Jumlah DCT Perempuan Untuk Dapat Duduki Kursi DPRD
Tanda-tanda itu menurut Hence adalah kemunculan sebaran abu vulkanik di Kecamatan Tobelo, bersamaan dengan suara gemuruh dan dentuman yang terdengar jelas pada tanggal 8 Oktober 2023 pukul 20.00 WIT.
Sejak saat itu, pada keesokan harinya PVMBG menyatakan bahwa gunungapi Dukono erupsi.
Hasil asesmen yang dilakukan BPBD Kabupaten Halmahera Utara hingga sejauh ini, erupsi gunungapi Dukono telah menyebabkan hujan abu vulkanik dan sudah menutupi empat wilayah kecamatan.
Akan tetapi cakupannya berubah-ubah karena dipengaruhi oleh arah angin pada saat erupsi terjadi.
BACA JUGA:7 Rekomendasi Anime Mistery dengan Alur yang Seru dan Menegangkan yang Wajib Ditonton!
Hence merinci, empat wilayah yang terpapar abu vulkanik meliputi Kecamatan Tobelo Utara, Tobelo, Tobelo Tengah dan Tobelo Selatan. Jika ditotal ada 49 desa dan sebanyak 86.197 warga telah terdampak.
Namun Hence memastikan bahwa dua hari ini abu vulkanik tidak turun karena faktor angin yang berubah arah.
"Warga di daerah selama hampir dua minggu terpapar abu gunung, untuk dua hari belakangan ini aman," jelas Hence.
Sebagai upaya antisipasi dan mengurangi dampak buruk risiko abu vulkanik, BPBD Halmahera Utara terus membagikan masker kepada warga, memberikan imbauan melalui sosial media maupun secara langsung di tempat umum termasuk menyiram jalanan yang tertutup abu vulkanik.
Terkait korban jiwa maupun pengungsian, Hence memastikan bahwa erupsi gunungapi Dukono belum terlalu memberikan dampak yang signifikan kepada masyarakat sehingga pengungsian belum dibutuhkan.
Kendati demikian, pihaknya bersama lintas instansi gabungan tetap terus bersiaga memantau perkembangan erupsi gunungapi Dukono dan dampaknya terhadap masyarakat.
"Tiap hari kami bagikan masker antara 8 hingga 10 ribu lembar per hari. Kami berikan juga himbauan kepada masyarakat baik lewat sosial media maupun turun langsung dengan toa, termasuk penyiraman jalan-jalan yang tertutup abu," ungkap Hence.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: