Rentetan Bencana Hidrometeorologi Basah Landa Wonosobo, Pasutri Meninggal Tertimpa Teping Longsor

Rentetan Bencana Hidrometeorologi Basah Landa Wonosobo, Pasutri Meninggal Tertimpa Teping Longsor

Ilustrasi gambar --

KARAWANG BEKASI DISWAY - Hujan deras selama dua jam di wilayah Wonosobo mengakibatkan tebing di jalan Desa Kwadungan Kecamatan Kalikajar longsor.

Akibatnya, dua pengendara tewas tertimpa material tanah longsor.

Sepasang suami istri menjadi korban peristiwa tanah longsor di Dusun Pencar, Desa Klowoh, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Jumat (8/12). 

Menurut laporan kronologi yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo, kedua korban meninggal setelah terkena material longsoran tebing saat melintas menggunakan sepeda motor hingga masuk ke jurang. Pada saat kejadian, hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut.

BACA JUGA:5 Tips Menumbuhkan Minat Belajar Anak Usia Dini

“Suami istri boncengan naik motor kemudian saat melintas terjadi longsor. Mereka terkena material longsor kemudian tersapu masuk jurang. Lokasinya di Dusun Pencar, Desa Klowon, Kalikajar,” ungkap Broto selaku Kasubag Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan di Sekretariat BPBD Kabupaten Wonosobo, Jumat (8/12) malam.

Sementara itu, sebanyak 16 warga Kelurahan Pager Kukuh, Kecamatan Wonosobo, terpaksa harus mengungsi karena rumah yang mereka tinggali terdampak banjir bandang. 

Lokasi pengungsian dipusatkan di Kelurahan Pager Kukuh, termasuk dapur umum yang didirikan oleh Dinas Sosial dan PMI untuk memenuhi kebutuhan dasar dan permakanan.

“Pengungsian di Kantor Kelurahan Pager Kukuh. Termasuk dapur umum yang didirikan oleh Dinas Sosial bersama PMI,” kata Broto.

BACA JUGA:Nonton Streaming Rurouni Kenshin: Meiji Kenkaku Romantan (2023) Episode 23 Subtitle Indonesia di Bstation

Menurut Broto, permukiman yang berada di pinggir sungai tersebut sebenarnya sudah dibangun tanggul penahan sungai, namun curah hujan yang tinggi menyebabkan sungai meluap sehingga menerjang dan melimpasi permukiman. 

Banjir bandang di permukiman tersebut juga sering terjadi jika hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah hulu.

Dalam laporan visual tersendiri, derasnya aliran banjir bandang menghantam bagian belakang rumah warga hingga roboh hanyut terbawa arus.

Beruntung seorang warga yang tinggal rumah tersebut dapat menyelamatkan diri pada detik-detik terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: