Audensi Dengan KemenPUPR, Pj Bupati Bekasi Paparkan Permasalahan Kebutuhan Air Baku

Audensi Dengan KemenPUPR, Pj Bupati Bekasi Paparkan Permasalahan Kebutuhan Air Baku

Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan ke Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan Direktorat Air Tanah dan Baku Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Senin, 12 Februari 2024.--

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Pemenuhan sumber air baku untuk kebutuhan air bersih di Kabupaten Bekasi yang semakin meningkat terus diupayakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat.

Satu di antaranya, audiensi yang dilakukan Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan ke Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan Direktorat Air Tanah dan Baku Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Senin, 12 Februari 2024.

Pertemuan yang berlangsung di Ruang Rapat Paselloreng, Jakarta itu membahas penanganan permasalahan air baku Perumda Tirta Bhagasasi, pencemaran air Kali Bekasi, serta perizinan Surat Izin Pengusahaan Sumber Daya Air (SIPSDA) yang dikeluarkan oleh Kementerian PUPR.

Dani pun mengungkapkan bahwa dalam situasi saat ini ketersediaan kapasitas cakupan layanan air bersih PDAM masih diangka 40 persen, dengan kebutuhan air baku sebanyak 4.600 liter/detik.

BACA JUGA:DPRD Jabar Dorong KPU Perhatikan TPS Rawan Bencana di Kabupaten Garut

Hal tersebut menyebabkan sebagian besar wilayah Utara seperti di Babelan dan Tarumajaya terbilang cukup minim cakupan layanan air bersihnya. 

Di mana, langkah jangka pendeknya Pemkab Bekasi bersama Perumda Tirta Bhagasasi meminta kepada Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan Direktorat Air Tanah dan Baku untuk diberikan pasokan air baku yang berasal dari saluran Tarum Barat dan Bendung Palanta.

“Untuk pengolahan air di Babelan sampai Tarumajaya selalu mengalami masalah terutama musim kemarau karena debit air dari Bendung Nowo selalu turun drastis dan dari hulunya sudah sangat tercemar, maka kami minta pasokan air agar PDAM bisa mengolahnya,” ucapnya.

Pasokan dari Tarum Barat dan Bendung Palanta dijelaskan Pj. Bupati ini sekiranya dibutuhkan 5 liter/detik guna memenuhi cakupan layanan di Babelan hingga Tarumajaya karena saat ini hanya 2 liter per/detik.

BACA JUGA:Wakil Ketua Komisi II DPRD Jabar Buka Suara Soal Kelangkaan dan Lonjakan Harga Beras

“Kami tetap mendesak demi kebutuhan masyarakat untuk meminta pasokan air sebanyak 5 liter/detik karena untuk saat ini hanya 2 liter/detik, kurang 3 liter,” jelasnya.

Khusus untuk wilayah Tarumajaya, Dani juga menuturkan dalam rencana jangka panjang tersapat penambahan air baku yang berasal dari SPAM Jatiluhur 1 sebanyak 100 liter/detik dan Bendungan Cibeet sebanyak 3000 liter/detik.

“Nanti ada tambahan untuk wilayah Tarumajaya dari SPAM Jatiluhur 1, kemudian kalau Bendungan Cibeet sudah terbangun pun bisa ditambah pasokannya. Namun itu adalah rencana jangka panjang, untuk sekarang kita masih meminta KemenPUPR.” tukasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: https://karawangbekasi.disway.id/