3 Arti Ngeongan Kucing, yang Masih Sering Disalahpahami
ilustrasi gambar, Kucing--
KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Suara ngeongan atau suara meow adalah salah satu cara utama bagi kucing kampung untuk berkomunikasi dengan pemiliknya.
Bahkan suara ngeongan ini memang khusus ditujukan pada pemilik kucing, karena kucing secara umum tidak menggunakan suara mereka untuk berkomunikasi dengan sesama kucing.
Namun, hingga saat ini banyak pemilik kucing kampung yang masih sering menyalahpahami arti dari perilaku ini, sehingga dapat memperlemah hubungan antara hewan peliharaan dan pemiliknya.
Untuk menghindari hal tersebut, berikut adalah 3 arti ngeongan kucing yang perlu dimengerti para pemilik kucing, agar bisa memperkuat hubungan mereka.
BACA JUGA:Peringati HPSN 2024, CCEP Indonesia Bersama Komunitas Binaan Dukung Zero Waste Zero Emission 2050
1. Mengeong
Mengeong, atau “meong”, adalah suara yang paling sering dikeluarkan oleh kucing. Pada kucing dewasa, suara ini hampir secara eksklusif digunakan untuk berkomunikasi dengan manusia, bukan dengan kucing lainnya.
Hal ini biasanya terjadi hanya pada kucing rumahan. Kucing akan mengeong saat menginginkan sesuatu, perhatian, makanan, atau ke suatu ruangan saat ia tidak dapat membukanya.
Terkadang, meong juga mengartikan ucapan salam saat kamu pulang ke rumah.
Kadang, suara kucing ini dapat menandakan rasa kesepian atau kesakitan. Kucing yang lebih tua sering mengeong karena gangguan indra atau rasa cemas karena tidak segesit dulu.
BACA JUGA:Siapkan 128 Atlet, Karawang Target Pertahankan Juara Umum Popwilda Jabar Wilayah II
Selain itu, frekuensi mengeong dapat memiliki arti berbeda, seperti meong cepat dapat berarti hei atau perhatikan aku.
Jika suara yang dihasilkan lebih panjang dan sedih, mungkin ia merasa khawatir atau keberatan terhadap sesuatu. Saat kucing mengeong tidak henti, mungkin saja ia sakit atau cedera.
2. Mendengkur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber