Bursa Calon Bupati Bekasi Baru Munculkan Sedikit Nama, yang Lain Masih Malu-lalu Kucing

Bursa Calon Bupati Bekasi Baru Munculkan Sedikit Nama, yang Lain Masih Malu-lalu Kucing

Ade Kunang Resmi Mendaftar Sebagai Calon Bupati Bekasi--(foto : karawangbekasi.disway.id)

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID- Bursa calon Bupati Bekasi baru munculkan sedikit nama. Sejumlah daerah yang bakal menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) saat ini sudah mulai hangat. Jagoan Pilkada dari berbagai partai politik satu per satu muncul ke permukaan dan menyatakan siap bertarung di pesta demokrasi lima tahunan itu. 

Sayangnya, kondisi ini hampir tidak terjadi di Kabupaten Bekasi. Hingga pekan ke tiga di Bulan April 2024, baru ada beberapa figur dari parpol dan non-parpol yang menyatakan siap maju di Pilkada. Sisanya, terkesan malu-malu kucing. Atau dalam bahasa politik masih bertahan di tataran wait and see. 

Tak hanya itu, figur yang masuk survey teratas Calon Bupati Bekasi juga terkesan tak seramai kabupaten/kota lain: alias dia dia lagi. Dari Partai Golkar misalnya, sudah dipastikan Ketua DPD Golkar Ahmad Marjuki akan maju kembali sebagai Calon Bupati Bekasi. Sedangkan Partai PDI Perjuangan diissukan bakal mengangkat nama politisi senior Rieke Diah Pitaloka dan tokoh sesnasional, Ade Kunang

BACA JUGA:OMODA & JAECOO Buat Terobosan di Beijing Auto Show 2024 dengan Robot Mornine, J7 PHEV, dan J8 PHEV

Kemudian di kubu Partai Gerindra, ada sosok Ketua DPRD Kabupaten Bekasi BN Kholik yang belakangan ini namanya disebut memiliki elektabilitas yang cukup tinggi dalam beberapa survey. Sementara DPD PKS Kabupaten Bekasi kabarnya menjagokan sosok Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan untuk di usung jadi Bakal Calon Bupati Bekasi di Pilkada tahun ini.

Menanggapi fenomena ini, Pengamat politik sekaligus akademisi Universitas Islam 45 (Unisma) Bekasi, Harun Al Rasyid membenarkan bahwa kondisi politik yang terjadi di Kabupaten Bekasi dan di daerah lainnya sangatlah berbeda. Dimana kandidat bakal calon kepala daerah di Pilkada Kabupaten Bekasi yang muncul hanya itu-itu saja. 

“Saya kira ini karena tahapannya masih panjang dan kemungkinan pertama ialah banyak yang parpol yang masih menghitung kekuatan electoralnya pasca Pileg dan Pilpres kemarin,” ungkapnya baru-baru ini.

BACA JUGA:Puluhan Emak- emak Karawang Ngamuk, Geruduk Toko Obat Keras yang Meresahkan

Menurut Harun, saat ini banyak parpol yang tidak mau gegabah menentukan kandidat bakal calon kepala daerah yang diusungnya. Selain itu, banyak parpol yang kemungkinkan masih tahap konsolidasi dan komunikasi baik  di internal dan eksternal partai politik.

“Mungkin akan ramai sekitar bulan Agustus, last minute ya akan muncul siapa saja yang betul-betul mau menjadi kandidat. Saya rasa partai politik juga harus berhitung, artinya tidak gegabah dalam menentukan bakal calon kepala daerah yang diusungnya,” kata dia.

Namun, sambungnya, apabila sampai dengan waktu pendaftaran habis dan tidak ada satupun parpol yang mencalonkan kadernya, ia pun sepakat jika hal tersebut sebagai bentuk kegagalan partai politik baik dalam hal kaderisasi maupun pendidikan politik kepada masyarakat.

BACA JUGA:Nonton Kami Wa Game Ni Ueteiru. Episode 4 Subtitle Indonesia

“Persoalan di kita ini kan kaderisasinya lemah dan hanya beberapa partai yang serius membangun kaderisasi yang lainnya nggak sehingga partai kebingungan untuk memunculkan calon yang potensial di internal partainya. Terlebih cost capital untuk Pilkada juga cukup besar apabila melihat eskalagi Pileg dan Pilpres kemarin. Nah ini yang mungkin sangat berpengaruh terhadap minat mengajukan sebagai kandidat juga masih berkurang,” kata dia.

Disisi lain, Sekretaris DPC Partai Gerindra Kabupaten Bekasi, Helmi mengamini apa yang diungkap oleh pengamat tersebut. Kata dia, partainya akan membuka pintu bagi partai lain jika ingin membangun awal koalisi. Namun, yang pasti, Helmi menekankan bahwa untuk mendapatkan output yang baik, sebuah keputusan harus dihasilkan dari proses yang sehat dan tidak terburu-buru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: