Rangkaian Tradisi Pernikahan Adat Palembang, Mulai dari Kenalan Sampai Munggahan

Rangkaian Tradisi Pernikahan Adat Palembang, Mulai dari Kenalan Sampai Munggahan

adat Palembang-adat Palembang-

 

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID-  Budaya Indonesia sangat beragam, mencakup berbagai tarian dan adat istiadat, termasuk adat pernikahan. Salah satunya adalah pernikahan adat Palembang. Mari kita pelajari proses dan pakaian adat dalam pernikahan adat Palembang!

 

Meskipun zaman terus berkembang, pernikahan di Indonesia masih dipengaruhi kuat oleh adat dan tradisi daerah asal. Dari prosesi hingga pakaian pengantinnya yang memukau. Salah satu adat pernikahan yang masih banyak dipraktikkan di Indonesia adalah pernikahan adat Palembang.

 

Banyak pasangan pengantin asal Palembang yang masih menjalankan adat ini. Pernikahan ini penuh dengan keunikan dan kemeriahan. Sebagai informasi, Palembang adalah ibu kota Provinsi Sumatera Selatan dan terletak di tepi Sungai Musi.

BACA JUGA:Tradisi Setelah Akad Nikah Dalam Pernikahan Adat Padang, Memulangkan Tando Hingga Bermain Coki

 

Menurut Batiqa, nama Palembang terkait erat dengan letak geografisnya. Para sejarawan menyatakan bahwa nama Palembang berasal dari kata "lembang" atau "lembeng" yang berarti tanah berlekuk, tanah rendah, atau akar yang membengkak karena lama terendam air.

 

Sekarang, saatnya kita membahas lebih lanjut tentang pernikahan adat Palembang. Berikut informasinya!

 

Prosesi Pernikahan Adat Palembang

 

Karena Palembang dulunya merupakan daerah kesultanan, prosesi pernikahan adat Palembang masih kental dengan nuansa kerajaan. Setiap tahap dalam pernikahan adat Palembang memiliki makna mendalam yang sarat dengan nilai-nilai religi.

Oleh karena itu, setiap proses dipenuhi dengan doa-doa untuk pasangan pengantin dalam menjalani kehidupan setelah menikah. Apa saja prosesi pernikahan adat Palembang yang dijalani oleh pengantin dan keluarganya?

Berikut sejumlah informasi dari prosesi penting dalam pernikahan adat Palembang:

 

1.      Madik

 

Madik adalah tahap awal dari rangkaian prosesi pernikahan adat Palembang. Dalam prosesi ini, utusan dari keluarga calon pengantin pria mengunjungi rumah calon pengantin wanita dengan tujuan untuk berkenalan. Utusan keluarga ini juga bertugas untuk mengamati kondisi calon pengantin wanita dan keluarganya, memastikan bahwa calon pengantin wanita cocok untuk calon pengantin pria. Mereka juga akan mencari tahu asal usul dan silsilah keluarga masing-masing, serta memeriksa apakah calon pengantin wanita pernah dipinang sebelumnya.

 

Utusan keluarga calon pengantin pria tidak datang dengan tangan kosong, mereka membawa tenong atau songket berbentuk bulat dari anyaman bambu, atau songket segi empat yang dibungkus kain batik bersulam benang emas, berisi bahan makanan seperti mentega, telur, dan gula untuk diserahkan kepada keluarga calon pengantin wanita.

 

2.      Menyenggung

 

Prosesi berikutnya adalah menyenggung, yang menunjukkan keseriusan calon pengantin pria. Dalam prosesi ini, keluarga calon pengantin pria akan mengatur waktu untuk kunjungan berikutnya guna melamar calon pengantin wanita. Proses ini dilakukan dengan mengutus kerabat terdekat atau orang kepercayaan dari keluarga calon pengantin pria.

 

3.      Lamaran

 

Setelah kesepakatan tanggal antara kedua keluarga, prosesi pernikahan adat Palembang dilanjutkan dengan kunjungan ke rumah calon pengantin wanita untuk melamar sang gadis. Rombongan keluarga calon pengantin pria membawa seserahan, dan jika lamaran diterima, barang-barang hantaran akan diserahkan. Selanjutnya, kedua keluarga akan menentukan tanggal pernikahan atau "memutus kato".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: