Anak Terlihat lesu? Ini Penyebab Anak Mudah Lelah yang Wajib Orang Tua Tahu!
Penyebab Anak Mudah Lelah-(Pixabay/Vika_Glitter)-
Cara Mengatasi Kelelahan pada Anak
Kelelahan pada anak adalah gejala yang perlu ditangani dengan baik karena bisa mengganggu aktivitas sehari-hari dan memperburuk kondisi kesehatan jika ada penyakit yang mendasarinya. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua:
Istirahat yang Cukup
Pastikan anak mendapatkan waktu tidur yang cukup, setidaknya 10 jam di malam hari. Untuk anak yang kesulitan tidur, orang tua bisa:
- Mengikuti rutinitas sebelum tidur, seperti menyikat gigi, mematikan gadget satu jam sebelum tidur, membaca buku cerita, dan tidur.
- Menata kamar tidur agar nyaman, termasuk suhu, sprei, selimut, dan pencahayaan.
- Menjaga jadwal tidur dan bangun yang konsisten setiap hari.
Jika gangguan tidur terus berlanjut, seperti mendengkur keras atau sering terbangun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Cukupi Kebutuhan Nutrisi
Terapkan pola makan sehat dan bergizi. Nutrisi yang tercukupi memberikan energi tambahan untuk aktivitas anak sepanjang hari. Salah satu nutrisi penting adalah zat besi, yang bisa didapatkan dari daging merah, ayam, ikan, telur, tahu, dan sayuran hijau. Asupan vitamin C juga penting untuk penyerapan zat besi, yang bisa didapatkan dari buah-buahan seperti jeruk, kiwi, nanas, dan stroberi.
Susu pertumbuhan yang difortifikasi dengan zat besi dan vitamin C dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian anak. Konsumsi susu ini sebanyak 2 gelas sehari dapat mencukupi kebutuhan zat besi harian anak. Selain itu, susu pertumbuhan biasanya juga mengandung DHA, minyak ikan, omega 3&6, protein, kalsium, vitamin D, zinc, dan serat pangan.
Namun, konsumsi susu fortifikasi tidak boleh berlebihan, maksimal 500 ml sehari, untuk mencegah anak kenyang dan mengurangi konsumsi makanan kaya zat besi.
Setiap anak memiliki perkembangan dan kebutuhan yang berbeda. Mengatasi kelelahan pada anak memerlukan perhatian khusus dari orang tua, termasuk memberikan istirahat yang cukup dan nutrisi yang tepat.
Jika diperlukan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog anak untuk mendapatkan saran terbaik terkait perkembangan kognitif dan kesehatan anak.***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: