Agar Tidak Meledak-ledak, Berikut Cara Mengendalikan Emosi Anak

Agar Tidak Meledak-ledak, Berikut Cara Mengendalikan Emosi Anak

Cara Mengendalikan Emosi Anak-(Pixabay/andibreit)-

 

- Mengajarkan anak teknik-teknik relaksasi (toolbox emosional).

 

Gangguan Emosional yang Dapat Terjadi pada Anak

 

Tidak jarang meskipun anak telah mengalami perkembangan emosional sesuai dengan usianya, banyak orang tua yang masih kesulitan mengidentifikasi pemicu emosinya.

 

Terkadang, anak-anak dapat mengalami emosi negatif yang pada akhirnya bisa berujung pada ledakan emosi.

 

Walaupun hal ini dianggap sebagai bagian yang wajar dari perkembangan anak, namun ledakan emosi pada anak memerlukan perhatian khusus.

 

Tantrum dan perilaku anak yang mengganggu telah menyebabkan kesulitan dalam kehidupan sehari-hari keluarga.

 

Tantrum terjadi ketika anak kesulitan mengendalikan emosi marahnya dan merasa buruk tentang dirinya sendiri.

 

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab masalah emosi pada anak, di antaranya adalah:

 

  • ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
  •  
  • Kecemasan
  •  
  • Trauma
  •  
  • Kesulitan belajar
  •  
  • Gangguan pemrosesan sensori (sensory processing issues)
  •  
  • Spektrum autism
  •  
  • Kurang mendapat kasih saying
  •  
  • Terlalu terikat pada figur dominan
  •  
  • Serta terjadinya tantrum dan ledakan emosi pada usia yang seharusnya sudah melewati tahapan tersebut, yaitu di atas usia 7-8 tahun.
  •  
  • Perilaku anak sudah membahayakan dirinya atau orang lain.
  •  
  • Perilaku anak menimbulkan masalah serius di sekolah.
  •  
  • Perilaku anak memengaruhi kemampuannya bersosialisasi dengan teman, sehingga anak “dikucilkan” oleh teman-temannya.

 

Kepercayaan anak terhadap orang tua dan figur-model dalam keluarga memainkan peran penting dalam membentuk kepercayaan diri anak. Hal ini membantu anak dalam mengatur emosinya dan mendorongnya untuk mandiri serta berani mengambil risiko.

 

Diharapkan bahwa jika anak memiliki karakteristik ini, mereka dapat berperilaku secara sesuai dalam lingkungan sosial mereka dan terhindar dari masalah penyesuaian diri dalam kehidupan mereka.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: