Menilik Keberhasilan Program UMKM Juara di Karawang, Omzet Gudeg Eyang Tembus Rp 3 Juta Sehari

Menilik Keberhasilan Program UMKM Juara di Karawang, Omzet Gudeg Eyang Tembus Rp 3 Juta Sehari

WIRAUSAHA: Gudeg Eyang khas Jogja di Karawang milik Bu Aprilia menjadi salah satu peserta UMKM Juara di Karawang yang berhasil naik kelas setelah ikut pembinaan program ini. --(Foto: karawang.bekasi.disway.id)

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Program UMKM Juara Pemerintah Kabupaten Karawang tidak hanya mengangkat level para pejuang ekonomi mikro di kota pangkal perjuangan. Program ini juga menyelamatkan usaha Aprilia Endar (40) dari kebangkrutan. 

Bu Aprilia merintis usaha berjualan Gudeg Eyang khas Jogja di Karawang sejak tahun 2013. Sempat mengalami pasang surut dalam menjalankan usahanya, kini Aprilia tengah menikmati buah perjuangannya sejak sepuluh tahun lalu.

"Dulu itu aku masih bekerja dan suami habis kontrak kerja di perusahaan lalu kita memutar otak, itu sekitar tahun 2013. Kemudian kita iseng jalan-jalan malam Minggu dan melihat angkringan banyak banget di kawasan Galuh Mas, lalu muncul ide untuk membuat angkringan di ruko dan digabungkan dengan menu gudeg," ungkap Aprilia, Kamis, (13/6). 

Perjalanan Gudang Eyang milik Bu Aprilia memang sangat luar biasa. Setelah terseok-seok di awal usahanya, pada tahun 2016 hingga 2017 pecinta gudeg di Karawang selalu memenuhi warung gudeg miliknya. Namun, belum lama menikmati masa jaya. Pemilik ruko tempat ia sewa tidak memberikan perpanjangan sewa sehingga Gudeg Eyang harus pindah ke lokasi yang kurang strategis.

BACA JUGA:Pilkada Karawang 2024, M. Ilham Kamil Dapat Dukungan Dari Milenial Dan Gen Z

BACA JUGA:Warga Pesisir Muara Gembong Tanam 2.500 Mangrove Hadapi Perubahan Iklim dan Abrasi

"Akhirnya kita pindah ke rumah, dadakan membuat tempat jual hanya satu bulan. Titik ojek online juga kita pindahkan ke sini, awalnya memang sepi setelah pindah karena pelanggan sulit mencari titiknya tetapi terbantu karena portal depan saat dulu masih dibuka," kata Aprilia menceritakan perjuangannya kala itu.

"Hingga di tahun 2020 saat Covid kita masih bisa jualan, lalu pelanggan yang loyal sampai rela mencari ke dalam. Pernah mengalami mobil berjejer sampai penuh, lalu di tahun 2021 kita dapat ujian hidup cukup besar dan menguras secara finansial sampai dari karyawan empat orang sampai kita tidak punya karyawan sama sekali," imbuhnya. 

Setelah lulus dari program UMKM Juara, Aprilia punya banyak jejaring promosi yang cukup baik. Termasuk memiliki akses promosi ke konten kreator atau food Vlogger. Melalui promosi yang masif serta pembinaan yang kuat dari para pendamping UMKM Juara, kini usaha Aprilia mulai kembali stabil bahkan jauh lebih ramai. 

"Akhirnya jadi banyak food vlogger yang meliput dan tidak disangka viral di sosmed, Alhamdulillah sampai punya antrian lagi. Pelanggan ada dari Cilamaya, Rengasdengklok, Cikarang, Cikampek. Setelah itu saya punya mimpi baru setelah ikut UMKM juara. Selama 13 tahun saya tidak pernah punya pembukuan, sekarang saya sudah mulai membuat pembukuan," ujarnya.

BACA JUGA:Disperindag Jabar Dorong Pelestarian dan Pengembangan Industri Kulit Garut

BACA JUGA:Kasus Dugaan Penipuan-Pemalsuan, PN Cikarang Diminta Bebaskan Terdakwa Setyawan Priyambodo alias Bimo

Saat ini, omzet yang dimiliki Gudeg Eyang mengalami peningkatan yang siginifikan. Ketika weekend, omzet harian mereka bisa mencapai Rp 3 juta per hari. Dan omzet rata-rata daily mereka kini berada di Rp 1 juta hingga 1,5 juta per hari. 

"Terima kasih kepada semua para pendamping dan teman-teman satu perjuangan di UMKM Juara. Mudah-mudahan kita bisa menginspirasi UMKM lain untuk terus bertahan dan naik kelas," harapnya. (Wyd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: