Bongkar Asal Mula Tradisi Memberi Amplop pada Acara Pernikahan, Benarkan Pengaruh Budaya Luar?
tradisi kasih amplop di acara pernikahan--picture by tarbiyahislamiyah.id
Setiap mengunjungi undangan pernikahan teman atau tetangga pasti semua orang akan menyiapkan amplop yang berisi uang sebagai bentuk tanda kasih kepada pasangan yang baru saja melaksanakan pernikahan.
Namun, tahukah kamu sejak kapan tradisi itu ada? Tidak semua orang memahami tradisi tersebut, bahkan sebenarnya untuk memberikan tanda ucapan selamat tidak melulu soal uang bukan?
Bisa saja dengan turut mendoakan dan hadir dalam acara tersebut sudah mewakili bahwa kita ikut bahagia atas pernikahan mereka. Akan tetapi, tradisi memberi amplop saat pesta pernikahan sudah dianggap hal biasa dilakukan.
Penasaran bukan mengapa hal ini terjadi? Yuk kita cari tahu asal mula atau sejarahnya di bawah ini.
Tradisi memberikan amplop berisi uang pada acara pernikahan, terutama di negara-negara Asia termasuk Indonesia, memiliki sejarah dan makna budaya yang mendalam. Berikut adalah asal mula dan perkembangan tradisi ini:
Asal Mula dan Sejarah
1. Tradisi di Cina: Hongbao
- Salah satu asal mula tradisi memberi amplop berisi uang dapat dilacak kembali ke Cina dengan istilah "hongbao" (红包), yang secara harfiah berarti "amplop merah."
- Hongbao adalah amplop merah berisi uang yang biasanya diberikan pada perayaan Tahun Baru Cina, pernikahan, dan acara-acara penting lainnya.
- Warna merah dalam budaya Cina melambangkan keberuntungan dan kebahagiaan. Memberikan hongbao di acara pernikahan bertujuan untuk memberikan keberuntungan dan berkat kepada pasangan pengantin baru.
2. Tradisi di Jepang: Oshugi
- Di Jepang, ada tradisi serupa yang disebut "oshugi" atau "goshugi," di mana tamu memberikan amplop berisi uang kepada pasangan yang menikah.
- Amplop ini biasanya dihias dengan pita dan diberi nama pemberi. Uang dalam amplop dianggap sebagai cara untuk membantu biaya pernikahan dan memberikan dukungan finansial kepada pasangan yang baru menikah.
Perkembangan di Indonesia
1. Pengaruh Budaya Asia
Tradisi memberi amplop berisi uang di Indonesia kemungkinan besar dipengaruhi oleh budaya Cina dan Jepang, mengingat adanya interaksi dan akulturasi budaya selama berabad-abad. Di Indonesia, amplop berisi uang juga dikenal dengan istilah "angpao" dalam komunitas Tionghoa, yang memiliki makna serupa dengan hongbao.
2. Praktis dan Efisien
Memberikan amplop berisi uang dianggap lebih praktis dan efisien dibandingkan memberikan hadiah fisik. Pasangan yang menikah dapat menggunakan uang tersebut sesuai kebutuhan mereka, seperti untuk membayar biaya pernikahan, memulai hidup baru, atau menabung untuk masa depan.
3. Simbol Keberuntungan dan Dukungan
Uang dalam amplop melambangkan dukungan finansial dan moral dari para tamu kepada pasangan yang menikah. Ini juga dianggap sebagai simbol harapan akan keberuntungan, kesejahteraan, dan kebahagiaan bagi pengantin.
BACA JUGA:Asal Mula Tradisi Prasmanan Di Acara Pernikahan, Sejarah, Keuntungan, dan Pengaruhnya
Tradisi Modern di Indonesia
Dalam konteks modern, tradisi memberi amplop berisi uang telah menjadi bagian integral dari pernikahan di Indonesia, terlepas dari latar belakang etnis dan agama.
Amplop biasanya diberikan pada saat resepsi pernikahan, di mana tamu memasukkan amplop ke dalam kotak atau peti yang disediakan.
Beberapa tamu juga menuliskan pesan atau ucapan selamat di amplop atau kartu yang menyertainya.
Kesimpulan
Tradisi memberi amplop berisi uang di acara pernikahan memiliki akar yang kuat dalam budaya Asia, khususnya Cina dan Jepang. Di Indonesia, tradisi ini berkembang menjadi bagian penting dari pernikahan karena kepraktisan dan makna simbolisnya. Amplop berisi uang bukan hanya bentuk hadiah, tetapi juga representasi dukungan, keberuntungan, dan harapan baik dari para tamu kepada pasangan yang baru menikah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: