Tips Cegah Bullying di Sekolah, Yuk Terapkan!
Tips Cegah Bullying di Sekolah-(PIxabay/Gerd Altmann)-
KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk belajar. Namun, pada beberapa kasus, terlihat Sekolah menjadi tempat untuk melakukan perundungan atau bullying pada sesama murid.
Karena itulah warga sekolah, baik guru, staff, dan siswa perlu membangun yang baik agar lingkungan sekolah menjadi aman dan nyaman.
Lalu, bagaimana tips cegah bullying di sekolah? Simak yuk Moms!
BACA JUGA:Bebas Bau! Tips Membersihkan Sepatu Lari agar Tampak Seperti Baru
Jenis-jenis Bullying
Sebelumnya Moms juga perlu tahu jenis-jenis bullying yang sering terjadi di sekolah.
Bullying Fisik
Bullying fisik adalah tindakan agresif yang dilakukan oleh seorang anak atau sekelompok anak dengan menggunakan kekuatan fisik seperti kaki, tangan, atau bagian tubuh lainnya. Contohnya termasuk mencubit, mendorong, dan tindakan fisik lain yang dapat membahayakan orang di sekitarnya.
Bullying Verbal
Bullying verbal melibatkan penggunaan kata-kata yang bersifat negatif oleh seorang anak atau sekelompok anak. Ayah dan Bunda disarankan untuk mendampingi anak agar terhindar dari tindakan seperti mengejek, menertawakan, atau membandingkan dengan sesama. Contohnya termasuk kata-kata seperti "bodoh", "jelek", dan sebagainya.
Bullying Sosial
Bullying sosial adalah tindakan seorang anak yang membatasi atau mengasingkan teman dari pergaulan mereka. Tindakan ini bisa berupa mengucilkan atau mendiamkan teman. Bullying sosial sering kali dimulai dengan bullying verbal.
BACA JUGA:Sejumlah Partai Politik di Kabupaten Bekasi Susun Koalisi Pilbup 2024, PAN Masih Santai!
Tips Cegah Bullying
Untuk memastikan keamanan anak Moms, baik secara langsung maupun online, langkah pertama adalah memastikan mereka paham tentang bullying.
Edukasi Anak tentang Bullying
Ajarkan kepada anak Moms apa itu bullying. Setelah mereka mengetahui definisinya, anak-anak akan lebih mudah mengenalinya, baik ketika terjadi pada diri mereka sendiri maupun pada orang lain.
Dorong Peran Positif
Bantu anak Moms untuk menjadi contoh yang positif. Ada tiga pihak yang terlibat dalam bullying: korban, pelaku, dan saksi.
Meskipun anak Moms bukan korban bullying, mereka bisa mencegahnya dengan bersikap positif, hormat, dan baik kepada teman-teman mereka.
Jika mereka menyaksikan bullying, dorong mereka untuk membela korban, menawarkan dukungan, atau mempertanyakan perilaku bullying tersebut.
Menjadi Teladan
Tunjukkan kepada anak Moms bagaimana memperlakukan orang lain dengan kebaikan dan rasa hormat, serta lakukan hal yang sama kepada orang-orang di sekitar Moms, termasuk membela orang lain yang diperlakukan dengan tidak baik.
Anak-anak melihat orang tua mereka sebagai contoh dalam berperilaku, termasuk dalam berinteraksi secara online.
Komunikasi Terbuka
Berbicaralah secara terbuka dan rutin dengan anak Moms. Semakin sering Moms membicarakan bullying, semakin nyaman anak Moms melaporkan jika mereka melihat atau mengalaminya.
Selalu periksa kondisi anak Moms setiap hari dan tanyakan tentang pengalaman mereka di sekolah serta aktivitas mereka secara online, termasuk perasaan mereka.
Membangun Kepercayaan Diri
Bantu anak Moms membangun kepercayaan diri dengan mendorong mereka mengikuti kelas atau bergabung dengan kegiatan yang mereka sukai di lingkungan atau sekolah. Ini juga akan membantu mereka mendapatkan teman dengan minat yang sama.
Ikut Terlibat dalam Aktivitas Online
Biasakan diri Moms dengan platform yang digunakan anak, jelaskan bagaimana dunia online dan offline saling terhubung, serta peringatkan mereka tentang berbagai risiko yang mungkin dihadapi secara online.
Jika anak Moms menjadi kprban bullying di sekolah, segera laporkan pada pihak sekolah agar segera ditindak lanjuti.
Sebelum memilih sekolah untuk anak, penting bagi orang tua mengetahui lingkungan sekolah terlebih dahulu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara observasi dan survey, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Secara langsung, Moms bisa datang langsung ke sekolah dan melihat bagaimana aktivitas belajar mengajar di sekolah tersebut. Moms juga bisa menanyakan pada orang tua lain yang menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut.
Secara tidak langsung, Moms bisa mencari tahu informasi mengenai sekolah melalui media daring, seperti media sosial dan website sekolah terkait. Semoga membantu!***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: