Penting Banget, Apa yang Boleh dan Gak Boleh Dilakukan Selama MPLS?

Penting Banget, Apa yang Boleh dan Gak Boleh Dilakukan Selama MPLS?

MPLS--

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID- Mau masuk sekolah dan jadi murid baru? Kamu wajib ikut MPLS. MPLS adalah kegiatan perkenalan Lingkungan Sekolah, terdiri dari sejumlah rangkaian acara, MPLS wajid dilakukan murid baru untuk lebih dekat dengan sekolah yang akan ditinggali.

Buat para ibu yang anaknya akan sekolah di tempat baru pasti bakal bingung dan dibuat kerepotan dengan adanya kegiatan ini, mengingat bukan hanay anak yang ambil bagian tapi orantua juga ikut serta mempersiapkan alat dan kebutuhan yang akan digunakan anak selama periode MPLS. Jadi buat para ibu yuk siap siap dari sekarang.

Tapi, sebelum membahas lebih jauh, kenalan lebih dekat yuk sama MPLS? Serta apasih tujuannya membuat kegiatan MPLS? Seperti yang sudah dikatakan sebelumya, MPLS adalah singkatan dari Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau yang dulunya akrab disebut sebagai MOS (Masa Orientasi Siswa). Punya makna dan tujuan yang sama istilah MOS berganti dengan istilah MPLS.

BACA JUGA:Diwarnai Pengumuman Prestasi, SDIT Al-Bakhtiar Lepas Siswa Angkatan Pertama

Sesuai dengan Namanya, MPLS adalah kegiatan yang dilakukan di sekolah, dimana pada kegiatan tersebut siswa/siswi yang baru memasuki jenjang Pendidikan baru seperti siswa yang akan naik ke Tingkat SMP dan SMA. Peserta didik akan diajak berkenal dengan sekolah yang akan ia ikuti sampai lulus nanti, Masa pengenalan ni dilakukan baik pada sistim Pendidikan sekolah, aturan serta tata tertib sekola, Eksternal dan internal sekolah dan masih banyak lagi.

 

Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dialkukan Selama MPLS?

Kegiatan MPLS diatur dalam undang undang Pemendikbud No.28 Tahun 2016. Dimana dalam aturan tersebut dikatakan bahwa penyelenggaraan MPLS wajib melakukan kegiatan yang bermanfaat dan bersifat edukatif kreatif dan menyenangkan.

Mungkin kamu tidak asing dengan isu perkeloncoan yang kerap terjadi selama proses MPLS yang kerap dilakukan oleh oknum kakak kelas saat mendisiplinkan adik kelasnya. Oleh karena itu, lewat aturan kemendikbud ini pemerintah Kembali menegaskan kepada para skeolah untuk melakukan kegiatan MPLS dengan meyenangkan dan edukatif.

Sebagai bentuk pengingat, berikut ini larangan atas apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan peserta didik, OSISI, maupun tenaga pendidik selama mengikuti proses MPLS.

1.            1. Melecehkan

Hal ini dilarang bukan hanya selama MPLS berlangsung tapi juga selama proses pembelajaran berlangsung peserta didik tidak diperkenankan untuk saling melecehkan. Osis maupun tenaga pendidik yang ikut serta mengawa peserta didik baru selama MLS berlangsung tidak diperbolehkan memberikan hukuman yang tidak mendidik. Misalnya seperti, Lari Lapangan, Push Up, Sit Up dan lain hal yang akan menyengsarakan para peeserta.

2.            2. MPLS dilakukan di luar sekolah dan diluar jam pembelajaran.

Waktu pelaksanaan MPLS setiap sekolah berbeda beda sesuai dengan kebijakan masing masing sekolah. Peserta wajib mengikuti arahan pembimbin/pengawa selama masa MPLS asalkan sesuai dengan aturan dan keluar dari waktu yang ditetapkan. Jadi, jika ada arahan kegiatan lain mengatasnamakan MPLS tapi dilakukan diluar sekolah dan diluar jamnya lebih baik untuk menolak.

3.            3. Besifat perkeloncoan dan tindak kekerasan lainnya.

Ingat! Tujuan dari MPLS adalah untuk memperkenalkan sekolah kepada murid baru. Apakah dilakukan dengan cara kekeerasan atau perkoloncoan? Jelas tidak. Tertulis dalam aturan kemendikbud dmana MPLS dilaukan dengan cara menyenangkan. Jadi nantinya ditemui oknum yang mengatasnamakan tugas MPLS melakukan indak kekerasan seperti mendorong, memukul, menendang dan segala bentuk kekerasan lainya untuk segera melaporkan ke tenaga pendidik sekolah.

4.            4. Melalukan pungutan lain keluar dari biaya pendaftaran sekolah

Biaya pendaftaran setiap sekolah berbeda, tergantung dengan akreditasi dan kebijakan masing masing seklah. Namun, biaya oendaftaran sekolah umumnya sudah mencakup sejumlah hal seperti seragam, buku pembelajaran, biaya semester, terutama biaya MPLS. Ketimbang membayar iuran tambahan, umunya peserta didik diminta untuk membawa sejumlah perlengkapan dan kebutuhan jelang MPLS Seperti bekal makanan, buah buahan dan sejumlah atribut sekolah lainnya.  Jadi para peserta didik maupun orang tua tidak diperkenankan untuk membayar biaya lain selain biaya ooendafatran yang telah dibayar sebelum masa MPLS dimulai.

5.             5. Menugaskan untuk memakai atribut yang tidak relevan dengan aktivitas pembeajaran

Tugas menggunakan atribut random tanpa ada tujuan yang jelas, merupakan bagian dari perkeloncoan, terutama penggunaan atribut hanya bertujuan untuk menjelekkan dan membuat peserta didik malu. Contoh atribut tersebut misalnya seperti menggunakan topi kardus, penggunaan kaos kaki dan Sepatu yang berbeda warna, mengganti tas dengan karung goni/kresek, menggunakan rok dari anyaman tali rafia dan masih banyak bentuk lainnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: