KKN di Persimpangan Jalan: Menemukan Kembali Jalan Pulang
Melalui pendekatan yang lebih terstruktur dan fokus pada pembelajaran dua arah, KKN memiliki potensi besar untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan mahasiswa. --
Kritik juga perlu diarahkan kepada dosen dan pengelola program KKN yang kurang memberikan pendampingan dan pengawasan yang memadai. Selama hampir seminggu, tidak ada satu pun dosen yang hadir di lokasi KKN, kecuali pada hari pertama penyerahan kepada pemerintah desa setempat. Ini menunjukkan lemahnya komitmen dari pihak akademisi untuk benar-benar terlibat dan memastikan keberhasilan program KKN. Tanpa kehadiran dan bimbingan yang cukup, mahasiswa akan kehilangan arah dan tujuan, sehingga program ini hanya menjadi formalitas belaka.
Mengatasi masalah ini memerlukan perubahan paradigma dalam pelaksanaan KKN. Output KKN perlu diubah dari sekadar membantu masyarakat menjadi proses pembelajaran bagi mahasiswa tentang kompleksitas hidup di desa. Pengawasan dan pemantauan yang lebih ketat dari pihak universitas juga penting untuk memastikan bahwa program KKN berjalan sesuai dengan etika dan tanggung jawab sosial. Selain itu, mahasiswa perlu diberikan pendidikan dan pelatihan yang memadai tentang etika, toleransi, dan kerjasama sebelum mengikuti KKN. Dalam setiap langkah, penting bagi universitas untuk selalu memastikan bahwa nilai-nilai luhur pengabdian dan pendidikan tetap terjaga.
Stakeholder lain yang juga perlu mendapat perhatian adalah lembaga pemerintah daerah dan organisasi lokal yang seharusnya dapat lebih aktif dalam berkolaborasi dengan perguruan tinggi untuk memastikan bahwa program KKN dapat memberikan dampak yang nyata bagi masyarakat. Kolaborasi yang baik antara pihak kampus dan pemerintah daerah dapat membantu mengatasi berbagai kendala yang dihadapi di lapangan, mulai dari pengumpulan data hingga pelaksanaan program kerja yang relevan.
Melalui pendekatan yang lebih terstruktur dan fokus pada pembelajaran dua arah, KKN memiliki potensi besar untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan mahasiswa. Namun, untuk mencapai tujuan ini, perlu ada perubahan signifikan dalam cara program ini dirancang dan dilaksanakan. Dengan fokus yang lebih pada pembelajaran dua arah, pengawasan yang ketat, dan pendidikan etika yang baik, KKN dapat kembali menjadi bagian penting dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang memberikan kontribusi positif bagi semua pihak yang terlibat. Mahasiswa harus diajarkan untuk melihat KKN bukan hanya sebagai kewajiban akademis, tetapi sebagai kesempatan emas untuk belajar dan tumbuh bersama masyarakat.
Kita perlu mengingat bahwa tujuan KKN adalah untuk menciptakan sinergi antara ilmu pengetahuan dan aplikasi praktis di lapangan. Dengan demikian, program KKN dapat memberikan manfaat yang nyata baik bagi masyarakat maupun mahasiswa, sejalan dengan tujuan mulia dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sebagai mahasiswa, mari kita kembali kepada esensi pengabdian yang sejati, di mana kita tidak hanya belajar dari masyarakat, tetapi juga bekerja bersama mereka untuk mencapai perubahan yang lebih baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: