Moms Lakukan Tes Pendengaran Anak Berikut Ini untuk Deteksi Sejak Dini

Moms Lakukan Tes Pendengaran Anak Berikut Ini untuk Deteksi Sejak Dini

-(Pixabay/28703)-

Pada tahap selanjutnya, Si Kecil perlu menjalani tes pendengaran lagi saat berusia 18 bulan hingga 2 tahun, terutama jika mereka belum menunjukkan kemampuan berbicara atau penggunaan kata-kata pada periode tersebut.

 

Pentingnya tes fungsi pendengaran bagi anak bergantung pada usia Si Kecil. Jika anak sudah mampu berbicara dan tidak ada keluhan, pemeriksaan mungkin tidak diperlukan.

 

Namun, penting untuk melakukan pemeriksaan pendengaran jika anak mengalami keluhan seperti penurunan pendengaran atau ketidaknyamanan, terutama jika pemeriksaan fisik telinga menunjukkan kondisi normal. Jadi, tes pendengaran si Kecil menjadi penting ketika ada indikasi gangguan pendengaran.

BACA JUGA:Tips Mengatasi Kepala Peyang pada Bayi, Lakukan Ini Moms!

 

Tes Pendengaran pada Bayi Baru Lahir

 

Terdapat dua jenis utama tes pendengaran untuk bayi baru lahir, yaitu Auditory Brainstem Response (ABR) dan Evoked Otoacoustic Emissions (EOAE). Kedua tes ini tidak menimbulkan rasa sakit dan dapat dilakukan dengan cepat.

 

ABR menggunakan elektroda yang ditempel pada kulit kepala bayi menggunakan perekat. Tes ini mengukur aktivitas otak sebagai respons terhadap suara.

 

Sementara EOAE merupakan tes yang menggunakan colokan kecil dan fleksibel yang dimasukkan ke dalam telinga bayi dan dapat dilakukan saat bayi sedang tidur.

 

Di antara kedua tes tersebut, audiolog lebih cenderung memilih ABR karena lebih mungkin untuk mendeteksi jenis gangguan pendengaran tertentu yang disebut auditory dys-synchrony dibandingkan dengan tes EOAE.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: