H. Aep Syaepuloh Dalam Kacamata Kiai (5)
Bupati Aep Syaepuloh Unggul Telak dalam Simulasi Pilkada Karawang 2024--
Selanjutnya Kiai Aning memaparkan; Salah satu ciri suatu masyarakat modern adalah individualistik, pragmatis, dan rasional dalam menentukan arah pilihan bentuk kehidupan sosial ataupun ekonomi, termasuk dalam menentukan pilihan politik. Berbeda sekali pada fase masyarakat agraris, warga Nahdlatul Ulama lebih banyak menggantungkan fatwa dan seruan kiai di dalam menentukan aspirasi politiknya.Arus moderinisasi yang begitu dahsyat ini berimplikasi besar pada tataran kehidupan warga Nahdlatul Ulama, maka tidak heran jargon yang muncul di kalangan warga Nahdlatul Ulama dalam menentukan pilihan politiknya “Agama Manut Kiai, Politik Manut Hati”.(meminjam istilah dari laporan Majalah Gatra 17 Juli 2004).
Mengakhiri perbincangan dengan penulis, Kiai Aning berpesan jangan sampai terjadi jurang pemisah antara Nahdlatul Ulama kultural dengan Nahdlatul Ulama struktural dalam memahami peta politik pada Pemilihan kepala daerah di Karawang tahun 2024. Urusan politik adalah hak setiap warga Nahdlatul Ulama untuk dipilih dan memilih, dan tentunya pilihan tersebut sesuai dengan harapan dan kepentingan masing-masing warga Nahdlatul Ulama.
BACA JUGA:Anime Boku No Hero Academia Season 7 Episode 13 Sub Indo Tidak Tayang Pekan Ini! Kapan Rilis?
Sementara Nahdlatul Ulama secara organisasi harus menjaga syahwat politik praktis dan konsisten pada arus besar Khittah 1926. Sebagai catatan akhir perbincangan, Kiai Aning mewanti-wantiagar Perkumpulan Nahdlatul Ulama untuk fokus pada pembangunanumat yang terkait dengan kemiskinan, pendidikan, kesehatan dan pondok pesantren. Artinya harus ada kesungguhan untuk membangun solidaritas dan jaringan fungsional lewat agregasi dan advokasi kepentingan jama’ah Nahdlatul Ulama secara lintas kultural dan struktural.
Penulis adalah Presidium Gerakan Bintang Sembilan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: