Daya Beli Masyarakat Menurun Meski Harga Kebutuhan Pokok Stabil, Kabupaten Bekasi Diklaim Alami Deflasi

Daya Beli Masyarakat Menurun Meski Harga Kebutuhan Pokok Stabil, Kabupaten Bekasi Diklaim Alami Deflasi

Penjabat Bupati Bekasi Dedy Supriyadi--karawangbekasi.disway.id

"Tadi di Pasar Tambun saya sudah memantau terkait dengan harga-harga kebutuhan pokok dan lainnya. Alhamdulillah saat ini masih dalam kondisi normal terkendali dan juga rata-rata masih dibawah harga eceran tertinggi (HET) paling ada sebagian dari barang-barang dari kebutuhan tertentu seperti bawang putih karena dia impor dan yang lainnya masih dibawah," kata Dedy Supriyadi usai meninjau Pasar Tambun.

Menurut Dedy, berkaitan adanya daya beli masyarakat yang saat ini mungkin turun diakui oleh para pedagang. Sebab hasil pihaknya meninjau kelapangan dan menanyakan persoalan tersebut ke pedagang animo dari daya beli masyarakat ini memang cenderung agak turun.

"Tadi juga saya tanyakan ke para pedagang, pada Intinya satu permasalahan yaitu animo dari daya beli ini agak menurun. Daya beli yang menurun ini disebabkan oleh beberapa faktor," kata Dedy.

Oleh karena itu, Dedy menegaskan pihaknya melalui Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi terus melakukan upaya dalam mengatasi persoalan yang dihadapi para pedagang lantaran saat ini kebutuhan barang pokok kian diperjual belikan secara online yang kerap dilakukan oleh pedagang lainnya.

BACA JUGA:Keren, JNE Raih Penghargaan di Indonesia CSR Awards 2024 Kategori Logistik dan Kurir

BACA JUGA:Targetkan Sumbang Medali, Tiga Atlet Karawang Bela Jabar di Peparnas 2024 

"Tentunya kami pemerintah daerah melalui Dinas Perdagangan akan berupaya terus karena mungkin maklum dari persaingan nya secara online penjualan online kan banyak. mungkin ini menjadi kewajiban kita juga melalui Dinas Perdagangan di tiap uptd akan mensosialasikan agar para pedagang juga familiar dengan teknologi secara online," ungkap dia.

"Selain online juga pasokan ya, pasokan kita harus memastikan sesuai kebutuhan2. Sementara kita  sudah mensiasati dengan kerjasama antar daerah ya, tentunya dari beberapa itu kita juga harus jalin kominikasi juga. Seperti beras dengan subang, ada pasokan juga beberapa kebutuhan dari pasar induk cibitung dan cipinang," sambungnya. 

Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Barang Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi, Helmi Yenti mengatakan pihaknya sudah melakukan rencana aksi salahsatunya yakni menganalisa terlebih dahulu kondisi di lapangan.

"Jadi ada beberapa aksi yang sudah kita lakukan terutama kita menganalisa terlebih dahulu di lapangan akibat apa-apa yang membuat deflasi itu ternyata yang kita lihat dilapangan seperti apa yang tadi pak pj sampaikan," kata Helmi.

BACA JUGA:Tuntaskan Masalah Sopir Angkot, Ini Solusi Pasangan ASIH

BACA JUGA:Ngabubur Bareng Sopir Angkot, Ahmad Syaikhu dan Haru Suandharu Sampaikan Solusi Masalah Transportasi Publik

"Ternyata stok yang masuk tidak sebanding dengan permintaan artinya suply nya lebih tinggi dari pada demain ternyata mengakibatkan harga hampir 80% harga dibawah harga het," sambungnya.

Kendati demikian, kata Helmi setelah dilakukan analisis dan sudah dilakukan beberapa rencana aksi yakni berkordinasi dengan pemerintah daerah lainnya yang sudah dilakukan kerjasama seperti Garut dan Subang pihaknya mengurangi adanya pasokan barang pokok dimaksud. 

"Setelah ini kita analisis kemudian rencana aksi yang kita lakukan ini adalah kita berkordinasi dengan pemerintah daerah yang sudah berkerjasama dengan kita seperti Garut dan Subang agar menyetop atau mengurangi pasokan seperti daging ayam yang dikirim ke Kabupaten Bekasi. Kalo untuk Garut bahan pokok seperti cabai-cabai dikurangi sehingga agar harga kembali mendekati dibawah harga het," tandasnya. (Iky)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: