DPKP Karawang Beri Penjelasan Terkait Ribuan Tikus Serang Pemukiman Warga
Kepala DPKP Karawang, Rochman--karawangbekasi.disway.id
KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Fenomena ribuan tikus menyerbu permukiman warga di Dusun Cibatu, Desa Kutamakmur, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang, mengundang pertanyaan dan kekhawatiran.
Video yang beredar memperlihatkan kawanan tikus berlarian di jalanan hingga masuk ke rumah-rumah warga, memicu kehebohan di kalangan masyarakat.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Karawang langsung turun tangan menyelidiki penyebab serbuan tikus yang tak biasa ini. Kepala DPKP Karawang, Rochman, mengungkapkan bahwa timnya telah diterjunkan ke lokasi kejadian.
"Petugas kami sudah ke lapangan untuk mengatasi permasalahan ini," ujar Rochman, Rabu, 30/10/2024.
BACA JUGA:Penahanan Soleman Diduga Ada Muatan Politik Jelang Pilkada
Namun, tim DPKP menemukan fakta mengejutkan, bahwa serangan tikus tersebut tidak menyebabkan lahan sawah menjadi rusak.
"Kami merasa heran karena area sawah tidak ada yang rusak. Hal ini menunjukkan bahwa serbuan tikus tersebut tidak terkait dengan serangan hama di area persawahan," paparnya.
Dugaan awal mengarah pada faktor cuaca. Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut selama dua hari terakhir diduga menjadi penyebab utama fenomena ini.
"Berdasarkan penelusuran kami, kemungkinan itu faktor hujan. Kemarin kan hujan terus di sana, jadi kemungkinan air yang masuk ke lubang tikus memancing mereka keluar mencari daratan," jelas Rochman.
Hujan yang tak henti-hentinya membuat lubang-lubang tikus terendam air, memaksa hewan pengerat tersebut mencari tempat kering dan aman. Permukiman warga yang berada di sekitar area persawahan menjadi sasaran kawanan tikus yang panik dan mencari perlindungan.
BACA JUGA:Gapura Mas Gelar Konsolidasi, Rapatkan Barisan Menangkan Aep-Maslani di Pilbup Karawang 2024
BACA JUGA:Pelaku UMKM Ingin Pasangan ASIH Pimpin Jawa Barat
Untuk memastikan penyebab pasti serbuan tikus ini, DPKP Karawang berkoordinasi dengan Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (DPTH) Jawa Barat dan Kementerian Pertanian. "Kita udah komunikasi dengan pihak Provinsi dan Kementerian," ungkap Rochman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: