Ketahui 5 Perbedaan Air Ketuban dan Keputihan, Bisa Dites Pakai Kertas Lakmus
KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID- Keputihan dapat dialami Wanita dalam kondisi apapun, tidak kecuali saat hamil. Punya tekstur dan warna yang mirip, keputihan kerap disalah artikan sebagi air ketuban. Lalu, apasih perbedaanya?
Pecahnya air ketuban saat Wanita tengah hamil besar tentu membuat orang di sekitarnya cemas. Tapi sebelum rasa panik datang, Anda perlu memastikan apakah cairan yang keluar tersebut benar-benar air ketuban atau hanya keputihan. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui bagaiman acara yang membedakannya agar tidak bingung.
BACA JUGA: Ragam Jenis Minyak yang Aman Digunakan Parawa Wanita saat Mengalami Keputihan yang gak normal
Intensitas keputihan jauh lebih banyak keluar saat Wanita mengalami masa kehamilan. Keputihan terus meningkat bahkan menjelang akhir kehamilan, Anda mungkin akan mengalami peningkatan keputihan saat tidur atau duduk.
Suhu tubuh Wanita saat hamil mengalami peningkatan sedikit lebih tinggi. Sehingga cairan ini bisa keluar ketika kamu berdiri setelah duduk atau tidur. Jika Kamu merasakan ada cairan yang merembes saat tengah duduk atau berdiri dalam kondisi hamil, pastikan diri untuk tidak panik dan mengetahui perbedaanya di bawah ini.
Perbedaan Air Ketuban dan Keputihan
Mengutip dari website Kehamilan, Kelahiran dan Bayi. Pecahnya ketuban ditandai dengan cairan yang menetes atau keluar dari vagina yang masih bisa ditahan.
BACA JUGA: Vitamin dan Buah yang Baik Dikonsumsi Wanita Saat Mengalami Keputihan
Punya tekstur dan warna yang mirip, terkadang sulit untuk membedakan apakah itu air ketuban atau keputihan. Meningat Keputihan biasa, urine, dan cairan ketuban adalah zat yang berbeda. Nah, berikut ini sejumlah perbedaan antara air ketuban dan keputihan yang perlu Anda ketahui:
1. Tekstur Cairan yang Konsisten
Perbedaan pertama terletak pada konsistensi cairannya. Udara ketuban biasanya berwarna karat dan dikeluarkan melalui vagina, sedangkan keputihan umumnya berupa cairan bening yang juga dikeluarkan melalui vagina.
Kantong ketuban berhubungan dengan plasenta, dan di dalamnya terdapat janin, tali pusat, dan cairan, dengan total sekitar 1-2 liter. Cairan ketuban memiliki konsistensi yang sangat tipis, mirip air, dan cenderung berwarna bening hingga kuning muda tanpa bau.
BACA JUGA: Nonton White Snake: Afloat (2024) Subtitle Indonesia
Sebaliknya, keputihan yang normal selama kehamilan sering kali lebih kental dan buram, dengan warna yang bervariasi dari putih hingga kuning, dan biasanya tidak berbau. Tekstur keputihan bisa bervariasi, mulai cair hingga kental, sedangkan air ketuban memiliki tekstur lebih cair.
2. Intensitas dan Volume Cairan
Saat ibu hamil khawatir akan pecahnya udara ketuban, dokter akan mengeluarkan sejumlah cairan yang keluar. Karena bisa jadi cairan yang keluar bisa jadi urine yang gak sengaja keluar saat beraktifitas. Kamu akan diminta untuk mengenakan pakaian dalam yang kering dan menggunakan pembalut, lalu menyatukan apa yang keluar selama 30 hingga 60 menit.
Untuk membedakan antara air ketuban dan keputihan, perhatikan konsistensi cairan yang keluar. Jika kamu terus-menerus meneteskan cairan, itu bisa menjadi air ketuban. Volume keputihan dapat bervariasi tergantung pada siklus menstruasi dan perubahan hormonal. Namun, ketika air ketuban pecah, biasanya volume cairan yang keluar cukup banyak dan terus-menerus.
3. Uji Kertas Lakmus
Untuk membedakan antara air ketuban dan keputihan, Kamu juga bisa melakukan uji kertas lakmus. Sebaiknya, Anda memiliki kertas lakmus selama kehamilan untuk memastikan jenis cairan yang keluar dari vagina. Kertas lakmus ini bisa dibeli di toko kesehatan atau apotek.
BACA JUGA:Jam Tayang Shangri-La Frontier Season 2 Episode 4 dan Tempat Nonton
Kertas lakmus dapat digunakan untuk mengukur tingkat keasaman cairan. Cara penggunaannya, kamu hanya perlu menempelkan lakmus pada cairan. Jika lakumus berubah warna maka itu air ketuban. Jika kertas tidak berubah warna, maka itu menjadi putih. Namun, jika Anda masih ragu, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter kandungan atau bidan.
4. Keluarnya Cairan Tidak Bisa Dikontrol
Salah satu perbedaan antara air ketuban dan keputihan adalah bahwa kamu tidak dapat mengontrol keluarnya cairan ketuban. Berbeda dengan keputihan yang hanya muncul sesekali, cairan ketuban akan keluar secara terus-menerus. Jika cairan yang keluar mirip dengan urine dan berbau seperti urine, kamu bisa terhenti.
Ketika air ketuban keluar, rasanya seperti tetesan atau semburan yang stabil, dengan warna karat yang lebih muda dibandingkan dengan keputihan. Jika Kamu mengalami kebocoran yang cukup besar, sehingga celana dalam atau kursi yang ditempati menjadi basah, segera hubungi dokter atau bidan dan bersiaplah untuk persalinan.
5. Keluarnya Cairan Seiring Dengan Rasa Mulas
Salah satu perbedaan antara air ketuban dan keputihan adalah bahwa keluarnya cairan ketuban biasanya disertai dengan rasa mulas, yang menandakan bahwa persalinan akan segera terjadi. Meskipun tidak selalu demikian, tidak ada salahnya untuk memeriksakan diri ke dokter kandungan atau bidan terdekat.
BACA JUGA:Sinopsis Ao no Exorcist Musim Keempat Episode 5 dan Tempat Nonton
Saat Kamu menyadari adanya keluarnya cairan, sebaiknya segera gunakan pembalut di area vagina. Dari pembalut tersebut, Anda bisa memeriksa warna dan bau cairan yang keluar. Jika cairan yang keluar berwarna kuning, jernih, kuning pucat, atau kuning kehijauan itu adalah air ketuban.
Itulah beberapa perbedaan antara air ketuban dan keputihan yang perlu Anda ketahui, terutama saat hamil besar. Semoga kehamilan Kamu selalu sehat dan terjaga hingga waktu persalinan tiba!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: