Status Tanggap Darurat Gunung Lewotobi selama 58 hari, 4 Bandara Ditutup 10 Orang Korban Meningggal

Status Tanggap Darurat Gunung Lewotobi selama 58 hari, 4 Bandara Ditutup 10 Orang Korban Meningggal

Status Tanggap Darurat Gunung Lewotobi selama 58 hari, 4 Bandara Ditutup 10 Orang Korban Meningggal--Pict by Twitter

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID- Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia, atau yang sering disebut sebagai AirNav Indonesia Cabang Kupang,. Senin 4 November waktu setempat melaporkan jika empat bandara di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditutup sementara akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Keempat bandara yang tidak beroperasi tersebut adalah Bandara H Hasan Aroeboesman di Kabupaten Ende, Bandara Soa Bajawa, Bandara Gewayantana Larantuka, dan Bandara Frans Seda Maumere di Kabupaten Sikka.

4 Bandara Tepaksa Tutup Akibat Dampak Erupsi Gunung Lewatobi

Satu bandara yang berhenti beroperasi yakni bandara Frans. Dikarenakan Bandara Frans di Maumere sudah tidak beroperasi selama lebih dari dua bulan akibat erupsi guung Lewatobi. Tiga bandara sisanya juga terpaksa tutup setelah menerima informasi dari maskapai Wings Air, yang membatalkan sejumlah penerbangan ke lokasi-lokasi tersebut.

Bukan Cuma penutupan bandara, dampak eruspi juga menimbulkan korban jiwa dengan meninggalnya 10 orang warga akibat eruspi. Aktifitas vulkanik di gunung Lewatobi cukup tinggi, ketinggiannya mencapai 1.584 mdpl dan berdampak pada beberapa desa di dua kecamatan sekitar.

Enam desa yang terkena dampak erupsi berada di Kecamatan Wulanggitang, yaitu Desa Pululera, Nawokote, Hokeng Jaya, Klatanlo, Boru, dan Boru Kedang. Sementara itu, satu desa di Kecamatan Ile Bura yang terpengaruh adalah Desa Dulipali.

Mengutip dari data CCN Indonesia, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB. Mengungkapkan, saat ini tercatat sepuluh orang meninggal dunia akibat erupsi. Ia menjelaskan bahwa aktivitas vulkanik dari gunung yang memiliki ketinggian 1.584 mdpl ini berdampak pada beberapa desa di dua kecamatan.

Dikabarkan terdapat 2.734 kepala keluarga (KK) atau 10.295 orang telah merasakan dampak akibat erupsi. Di Kecamatan Wulanggitang terdapat 2.527 KK atau 9.479 jiwa, sedangkan di Ile Bura ada 207 KK atau 816 jiwa.

Saat ini, pemerintah Kabupaten Flores Timur menetapkan status tanggap darurat atas erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki selama 58 hari, sejak tanggal 4 November hingga 31 Desember 2024. Dikutip dari keputusan Bupati Flores Timur Nomor: BPBD.300.2.2.5/020/BID.KL/IX/2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: