Alami Kerusakan Parah Sejak 3 Bulan Lalu, Petani Desa Lemahduhur Perbaiki Saluran Air Rembes Secara Swadaya

Alami Kerusakan Parah Sejak 3 Bulan Lalu, Petani Desa Lemahduhur Perbaiki Saluran Air Rembes Secara Swadaya

Petani Desa Lemahduhur, Kecamatan Tempuran, bergotong royong memperbaiki saluran air yang mengalami kerusakan parah sejak tiga bulan lalu.--karawangbekasi.disway.id

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Petani Desa Lemahduhur, Kecamatan Tempuran, bergotong royong memperbaiki saluran air yang mengalami kerusakan parah sejak tiga bulan lalu. Perbaikan dilakukan menggunakan terpal sebagai solusi sementara, setelah aliran air dari saluran tersebut sebelumnya hanya mampu menjangkau setengah desa.

Perbaikan ini diinisiasi oleh Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Desa Lemahduhur, Jejen Supriadi, dengan dana swadaya diperkirakan sebesar Rp2,5 juta dari seorang donatur yang enggan disebutkan namanya.

“Saluran air ini sudah rusak sekitar tiga bulan sejak musim tanam, tapi baru bisa diperbaiki sekarang karena dana baru tersedia dari swadaya kelompok tani (poktan),” ujar Jejen, pada Senin (11/11)

Desa Lemahduhur sendiri memiliki sekitar 10 kelompok tani yang mengandalkan saluran air ini untuk mengairi sawah mereka. Kerusakan saluran yang mencapai panjang lima kilometer ini membuat air tidak dapat mengalir hingga ujung desa, sehingga beberapa lahan sawah kekurangan air dan menjadi kering.

BACA JUGA:Panwascam Karawang Timur Hentikan Penyelidikan Dugaan Kasus Ajakan Money Politik oleh Lurah Plawad

BACA JUGA:Reses I Tahun 2024-2025: Sugianto Nangolah Sebut Akses Pendidikan hingga Layanan Kesehatan Belum Optimal

Edi, salah satu petani di Desa Lemahduhur, menyampaikan bahwa perbaikan mulai dilakukan sejak pagi hari dengan melibatkan para petani setempat yang bekerja secara sukarela. 

"Kami gotong royong, semua turun tangan, karena ini menyangkut keberlangsungan sawah kami," ujarnya. 

Edi juga berharap perbaikan ini bisa bertahan setidaknya sampai masa panen, meskipun diperkirakan hanya akan bertahan selama tiga bulan saja sebelum membutuhkan perbaikan lebih permanen.

Menurut Jejen, penggunaan terpal untuk perbaikan darurat ini setidaknya dapat membantu petani mengatasi kekeringan sementara, sehingga sawah bisa terairi lebih optimal.

 "Harapannya, saluran ini bisa segera diperbaiki dengan bantuan dana yang lebih stabil, entah dari pemerintah atau pihak lainnya, supaya aliran air tetap lancar sampai ke ujung desa," tambah Jejen.

BACA JUGA:Tingginya Pengangguran Terbuka di Jawa Barat: DPRD Jabar Kritik Soal Investasi dan Daya Serap Tenaga Kerja

BACA JUGA:Dinkop Karawang Fokus Perbaiki Sistem Koperasi Simpan Pinjam

Saat ini, petani Desa Lemahduhur masih mengandalkan dana swadaya tanpa ada bantuan dari pemerintah. Mereka berharap upaya ini dapat mengurangi kekeringan pada lahan sawah yang selama ini terganggu oleh hama serta tumbuhnya rumput liar akibat minimnya pasokan air. ***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: