Proyek Stadion Singaperbangsa Ditaksir Meleset Target, Kontraktor Kena Sanksi Wanprestasi?
Proyek pembangunan rehabilitasi Stadion Singaperbangsa yang dikerjakan oleh CV. Putera Belko diprediksi akan lewat dari batas waktu pengerjaan. --karawangbekasi.disway.id
Ia pun menegaskan, bahwa pihak pemerintah daerah telah berupaya untuk melakukan pebertiban terhadap para pengelola kantor dan para pedagang di sekitar Stadion Singaperbangsa agar tidak beroperasi selama pelaksanaan proyek tersebut.
"Sebelum dimulai pengerjaan proyek ini, pemerintah daerah melalui Satpol PP sudah menertibkan kegiatan operasional kantor dan pedagang di lokasi proyek. Kalau pun dari pihak penyedia jasa mengungkapkan hal yang lain, itu harus by data," pungkasnya.
BACA JUGA:Nonton DanMachi Musim 5 Episode 10 sub Indo beserta tempat menyaksikannya
BACA JUGA:Nonton Yarinaoshi Reijou Wa Ryuutei Heika Wo Kouryakuchuu episode 10 sub Indo beserta link legalnya
Lebih lanjut, Ja'far selaku perwakilan dari CV. Putera Belko menjelaskan, dalam isi kontrak yang telah disepakati, tercantum bahwa pihak penyedia jasa bisa mengajukan peristiwa kompensasi apabila pihak penyedia jasa tidak bisa memasuki lapangan dengan tepat waktu karena kondisi lapangan yang tidak memungkinkan.
"Kita ada aturan main, dan keterlambatan ini terjadi karena ada ke alpaan dari pihak penyedia, yaitu perencanaan yang tidak plug and play dan kondisi lapangan yang masih dalam kondisi terisi. Karena disana banyak penghuni, ada kantor dan pedangang, sehingga pada saat kami datang ke lapangan, kami tidak bisa bekerja," ungkapnya.
Ia mengaku, sebelumnya pihak penyedia jasa telah melayangkan surat kepada pemerintah daerah perihal akan terjadinya keterlambatan pengerjaan proyek tersebut.
"Bulan Oktober kemarin, sebelum mulai pekerjaan, kami sudah melayangkan surat bahwa akan terhadi keterlambatan. Karena ini kan saling keterkaitan. Kalau start nya lambat, akibatnya pekerjaan jadi molor," tuturnya.
Ja'far menyebut, pihak penyedia jasa bisa mendapatkan peristiwa kompensasi sebanyak berapa lama tidak bisa bekerja. "Kalau hitungan kami itu sebanyak 21 hari. Tetapi kami masih menunggu hasil keputusan dari pihak penyedia pekerjaan," ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya masih optimis untuk bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai batas waktu yang telah ditetapkan. Ia juga menegaskan, pihaknya akan menambah jumlah tenaga kerja dan jam kerja.
"Progres pekerjaan masih 40 persen. Tetapi kami masih optimis untuk bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Kalau cuaca memungkinkan kami juga akan lembur dan tenaga kerja juga akan ditambah," tutupnya. (Siska)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: