Turun Signifikan, Kasus AKI di Karawang Terus Menurun Setiap Tahunannya
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Karawang, Nurmala Hasanah.--karawangbekasi.disway.id
KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Karawang menunjukkan tren penurunan signifikan dalam tiga tahun terakhir. Berdasarkan data Monitoring Pelaporan Data Nasional (MPDN) per 12 Desember 2024 pukul 08.00 WIB, tercatat AKI sebanyak 39 kasus.
Jumlah ini menurun dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 49 kasus, 2022 dengan 52 kasus, dan 2021 yang mencatat angka tertinggi, yakni 117 kasus.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Karawang, Nurmala Hasanah, menyatakan bahwa penurunan ini merupakan hasil kolaborasi seluruh elemen masyarakat melalui pendekatan pentahelix.
"Alhamdulillah, kasus AKI terus menurun setiap tahun. Tahun 2024 berada di angka 39, dan ini berkat upaya bersama berbagai pihak,” ujarnya.
Selain AKI, Angka Kematian Bayi (AKB) di Karawang juga masih menjadi perhatian. Hingga periode yang sama, tercatat sebanyak 225 kematian bayi. Meski belum menurun secara signifikan, pemerintah daerah terus memperkuat berbagai program untuk mengurangi angka tersebut.
BACA JUGA:Menyongsong Progam Kerja Tahun 2025, Pemdes Sukadami Evaluasi Kinerja LKD
Untuk mendukung upaya penurunan AKI dan AKB, Pemerintah Kabupaten Karawang telah mengimplementasikan sejumlah langkah strategis sesuai Peraturan Bupati Nomor 18 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir serta Pelayanan KB Pasca Persalinan. Salah satunya adalah Gerakan Sayang Ibu dan Anak (GESIA) yang melibatkan 10 langkah strategis.
Langkah tersebut meliputi gerakan ibu hamil sehat, aplikasi pemantauan ibu hamil risiko tinggi (Simobil Resti), edukasi melalui kelas ibu hamil, serta pencegahan mulai dari remaja putri melalui program 4 Pesan Kunci Gerakan Remaja Sehat Keren dan Cerdas (Gres Kece) serta Model Sekolah Balad Tangkas. Selain itu, tersedia layanan rujukan dini dan gawat darurat melalui call center Sijari Emas.
“Pencegahan dimulai dari hulu hingga hilir. Kami juga melibatkan para ahli dalam audit maternal dan neonatal untuk memastikan langkah yang diambil sesuai kompetensi. Selain itu, tim PONED Puskesmas juga telah mendapatkan pelatihan khusus terkait gawat darurat maternal dan neonatal,” jelas Nurmala.
Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program menjadi bagian penting untuk memastikan keberlanjutan keberhasilan ini.
Nurmala menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengoptimalkan edukasi masyarakat, termasuk melalui kerja sama dengan kelompok kerja (Pokja) GESIA yang dibentuk melalui SK Bupati.
BACA JUGA:H. Relisman Nasution Maju Sebagai Ketua KONI Karawang 2025-2029, Dapat Dukungan dari Berbagai Pihak
BACA JUGA:Jelang Nataru, Polres Karawang Tindak Kendaraan Angkutan Barang di Tiga Gerbang Tol
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: