Program MBG Diapresiasi Siswa dan Menyerap Pekerja, Putih Sari Menilai Kabupaten Bekasi Cukup Baik
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Putih Sari meninjau dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jumat (10/1/2025).-KBE-karawangbekasi.disway.id
KABUPATEN BEKASI - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Putih Sari meninjau dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jumat (10/1/2025). Kunjungan ini untuk memastikan proses penyaluran program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bekasi berjalan lancar sejak diluncurkan.
Putih Sari mengatakan, Kecamatan Pebayuran menjadi starting dalam pelaksanaan MBG di Kabupaten Bekasi karena sudah siap. Setelah berjalan lima hari, pelaksanaan MBG terbilang sudah cukup baik.
Meski begitu, Putih Sari mengakui masih ada beberapa kekurangan yang harus segera dipenuhi dalam proses penyaluran program MBG di SPPG Pebayuran tersebut. Hal yang menjadi keluhan menurutnya adalah jangkauan penerima manfaat yang masih belum maksimal.
Disampaikannya, cakupan yang dapat disalurkan di Pebayuran baru 3.000 penerima, untuk PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA. Sedangkan kebutuhan di wilayah ini mencapai 12 ribu.
BACA JUGA:DPRD Jabar Sahkan Penetapan KPU tentang Paslon Gubernur dan Wagub Jawa Barat Terpilih 2024-2030
BACA JUGA:Pelantikan Cagub dan Wagub Terpilih Diundur periode 2025-2030, Begini Tanggapan DPRD Jawa Barat
"Nah ini yang harus bisa dikejar ke depannya, mudah-mudahan bisa segera dibangun pelaksana yang lain sehingga yang lain juga ikut merasakan manfaat program MBG ini," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra.
Putih Sari menuturkan, pekan pertama pelaksanaan MBG memang belum menyeluruh, karena di setiap kabupaten dan kota baru 1 SPPG yang siap menjalankan program. Tapi Badan Gizi Nasional (BGN) menargetkan ada 900 titik pelaksanaan yang harus berjalan di bulan Januari.
"Dengan target juga di akhir tahun 2025 ini sebanyak 5.000 titik," ujarnya.
Sementara itu Kepala Unit SPPG Pebayuran Adri Jernih Miko mengungkap, kendala hingga hari kelima pelaksanaan pendistribusian makanan bergizi tersebut salah satunya adalah keterlambatan waktu, karena kondisi jarak antar sekolah.
“Jadi distribusi lancar ya ke sekolah, walaupun awal-awal agak penyesuaian karena telat 5 menit, 10 menit cuma seiring berjalannya waktu Alhamdulillah lancar, sejauh beberapa kendala bisa kami atasi," ungkapnya.
BACA JUGA:IGTKI Karawang Gelar Seminar Peningkatan Kompetensi Guru dan Tutor Bidang PAUD Dikmas
BACA JUGA:DPRD Karawang Resmi Usulkan Pengesahan Pengangkatan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih 2025-2030
Menurutnya, di unit pelayanan yang dipimpinnya itu saat ini melayani sebanyak 2.935 siswa yang ada di 11 sekolah mulai dari tingkat TK atau PAUD hingga tingkat SMA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: karawangbekasi.disway.id