Menteri LH Soroti Area Reklamasi di Tarumajaya Kabupaten Bekasi
Area Reklamasi di Tarumajaya Kabupaten Bekasi, yang Disegel Kementerian Lingkungan Hidup.--karawangbekasi.disway.id
KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID- Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menegaskan pihaknya sudah menggali lebih dalam data-data potensi kerusakan lingkungan mulai dari satelit hingga dokumen administrasi milik perusahaan yang memang keabsahan nya belum ada.
"Dari posisi ini, kita sudah mencoba menggali data dengan semua potensi data mulai dari satelit sampai dokumen administrasi, kita hari berdiri pada suatu lokasi yang memang perizinan lingkungan nya belum ada," kata Hanif Faisol Nurofiq kepada Cikarang Ekspres.
Kendati demikian, Hanif menegaskan saat ini pihaknya menertibkan adanya kegiatan-kegiatan reklamasi milik PT Tunas Ruang Pelabuhan Nusantara (TRPN) di Kampung Paljaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.
"Jadi ini tentu harus kita tertibkan. Kalo kegiatan-kegiatan ini kedepannya kami akan melakukan review terkait dengan seluruh kegiatan reklamasi, ini penting," imbuhnya.
Hanif menyebut adanya rencana reklamasi itu ada dua hal yang memang menjadi perhatian pihaknya. Dimana ada tutupan dari sicap menjadi landscap. Sebab dari laut menjadi daratan itu mengganggu tata air dari hilir dan hulunya.
"Ini kita pastikan kalo ini terjadi pasti banjir. Kayak kemarin kita turun dari bandara menuju ke jakarta itu disinyalir dengan adanya pulau-pulau reklamasi itu kemudian menenggelamkan jalan-jalan. Karena air tidak bisa langsung. Jadi posisi ini penting," kata dia.
Usut punya usut, kata Hanif sebenarnya dari dahulu kala pada jaman nenek moyang pun dilaut memiliki sejarah yang lebih wisdem.
Dimana terdapat tiang-tiang yang kemudian digunakan pada alur agar air tidak terganggu.
Kendati demikian, yang menjadi masalah itu adanya timbunan dimana timbunan tersebut luasnya tidak sedikit melainkan lokasi timbunan dimaksud sangat luas sehingga mengakibatkan dampak lingkungan yang luar biasa.
"Sebenarnya nenek moyang kita punya sejarah yang lebih wisdem. Jadi ada tiang-tiang yang kemudian alur air tidak terganggu. Justru ini di timbun ini menjadi masalah utama," katanya.
"Timbunnan nya tidak kecil, tapi luas sekali. Jadi bisa dibayangkan begitu ini benar-benar terjadi, dari pantai langsung kita tutupi daratan, pasti akan terjadi kerusakan yang luar biasa, dampak lingkungan yang luar biasa," sambungnya.
Ia menilai kondisi lingkungan di wilayah tersebut dirasa sangat dramatis. Dimana menyebabkan tanaman mangrov pun akan mati lantaran tidak mendapat suply lumpur dan seterusnya.
"Jadi dari sisi lingkungan nya sangat dramatis, kemudian mangrov yang ada dibelakangnya pasti akan mati karena tidak mendapat suply lumpur dan seterusnya. Supstat yang untuk hidup mangrove sebagai barier dari pulau ini terganggu," tandasnya. (Iky)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: