Putih Sari Pastikan Pancasila Ampuh Menangkal Informasi Negatif Pemecah Persatuan Bangsa

Putih Sari Pastikan Pancasila Ampuh Menangkal Informasi Negatif Pemecah Persatuan Bangsa

CIKARANG PUSAT - rangka meluasnya informasi di zaman tranformasi teknologi, masyarakat dihadapkan pada berbagai informasi, baik yang positif negatif dan bahkan menjurus pada pembohongan publik. Untuk itu, pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila penting agar masyarakat mampu menyaring informasi yang beredar. Hal tersebut disampaikan Anggota DPR RI Dapil Jabar VII, Putih Sari dalam sosialisasi empat pilar kebangsaan di SMK Bimasakti Kecamatan Kedungwaringin Kabupaten Bekasi, Selasa (28/9/2021). Ini menjadi agenda rutin wakil rakyat yang juga dokter gigi ini turun ke lapangan menyapa warganya. Sosialisasi empat pilar ini digelar dalam rangka memperkuat pemahaman masyarakat akan pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam menyaring informasi negatif yang dapat memecah persatuan bangsa. "Kemudahan perkembangan teknologi saat ini memberikan dampak yang harus diwaspadai oleh semua elemen masyarakat. Untuk itu saya menyampaikan agar masyarakat tidak mudah menerima informasi yang belum jelas kebenarannya apalagi sampai terprovokasi. Sebagai pedoman, kita bisa memahami tentang nilai-nilai Pancasila," ucap dia. Nilai yang mampu menangkal pemahaman tentang berita negatif di antaranya berada pada silakan ketiga. Putih berpendapat nilai yang terkandung terkait makna nasionalisme. Kedaulatan dan rasa cinta pada negara dapat meruntuhkan isu negatif serta hoaks. "Tentunya rasa nasionalisme, kebersamaan, dan gotong-royong dapat menjadi salah satu faktor kunci tanpa memandang perbedaan antar golongan," ujar Srikandi Partai Gerindra ini. Pada saat ini, lanjut Putih, banyak sekali gerakan-gerakan gotong royong yang dilakukan masyarakat. Mulai dari tingkat keluarga, RT/RW, komunitas masyarakat, hingga tingkat nasional yang merupakan wujud implementasi sila ketiga kini digelorakan masyarakat. “Ini menjadi perwujudan baik, di tengah kondisi yang sulit ini masyarakat mengembalikan gotong royong. Bersama-sama bekerja untuk kebaikan bersama,â€ ucap dia. Pada sila keempat, "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Khidmat dan Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan", Putih memaknainya sebagai demokrasi. Kebebasan masyarakat untuk bersuara harus diberi ruang. Tidak hanya mampu menangkal informasi negatif, Anggota DPR Daerah Pemilihan Jawa Barat VII ini pun mengingatkan bagaimana Indonesia bangkit. Menurut dia, Pancasila menjadi cara ampuh atasi pandemi. Dengan mengamalkan Pancasila, Putih Sari meyakini pandemi dapat segera berakhir dan kehidupan akan kembali normal. “Kita harus ingat bahwa ada relevansi nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi pandemi Covid-19. Tiap pasal demi pasal menjadi kunci bagaimana Indonesia bangkit berdiri dan mengatasi permasalahan yang ada termasuk pandemi,â€ kata politisi Partai Gerindra ini. Selain Pancasila juga disampaikan tentang UUD RI tahun 1945 yang mengalami perubahan akibat perkembangan sosial, bangsa, dan negara. Putih Sari menjelaskan, UUD yang berlaku saat ini merupakan hasil amandemen yang sudah berlangsung sebanyak empat kali. “Perubahan undang-undang dimaksudkan untuk mengubah aturan-aturan dasar berbangsa dan bernegara antara lain terkait dengan kedaulatan rakyat sehingga masyarakat dapat secara langsung memilih pemimpinnya,â€ ucap dia. Selanjutnya, Putih memastikan bahwa negara sangat fokus pada isu pendidikan. Bahkan, pendidikan mendapat porsi khusus pada UUD 1945. "Konstitusi amandemen UUD 1945 pasal 31 ayat 4 mengamanatkan kewajiban pemerintah untuk mengalokasikan biaya pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari APBN maupun APBD agar masyarakat dapat menikmati pelayanan pendidikan, khususnya pendidikan dasar, untuk itu saya akan meneruskan kepada Komisi X DPR RI untuk dibahas," ujar Putih. Penjelasan tentang pendidikan ini berkaitan dengan aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui Camat Kedungwaringin Asan Asari. Dalam sambutannya Asan menyampaikan terkait pembangunan sarana pendidikan. Menurut dia anggaran pendidikan yang diamanahkan UUD bukan hanya diperuntukan untuk sekolah pemerintah saja tapi juga semua sarana pendidikan termasuk swasta. "Dan tadi sudah disampaikan oleh Bu Putih Sari tentang bagaimana negara mengatur dengan tegas porsi pendidikan. Bukan sekadar sekolah negeri saja tapi swasta karena semua di mata negara itu sama. Pendidikan anak-anak bangsa harus yang utama," ucap dia. (har)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: