Kemenag Siapkan Asrama Haji Untuk Lokasi Karantina Jemaah Umrah

Kemenag Siapkan Asrama Haji Untuk Lokasi Karantina Jemaah Umrah

KOTA BEKASI - Kementerian Agama (Kemenag) telah menyiapkan lokasi alternatif karantina kepulangan jemaah umrah, yaitu Asrama Haji Pondok Gede, Kota Bekasi. Kemenag juga menyiapkan tenaga kesehatan untuk memantau kondisi jemaah sepulang umrah. "Kami meninjau kesiapan Asrama Haji Bekasi sebagai alternatif tempat karantina dan menyiapkan tenaga kesehatan untuk memantau kondisi kepulangan jemaah umrah," kata Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Ditjen PHU Kemenag, Saiful Mujab, Kamis (20/1/2022). Saiful mengatakan, Satuan Tugas Penanganan (Satgas) Covid-19 telah merekomendasikan penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) masih menggunakan hotel-hotel sebagai tempat karantina. Ke depannya, Kemenag akan memberlakukan dua pintu keberangkatan dan kepulangan jemaah umrah. Lanjut Saiful, yakni Asrama Haji Pondok Gede sebagai pintu keberangkatan jemaah umrah dan Asrama Haji Bekasi sebagai lokasi karantina kepulangan jemaah umrah. "Nanti akan digunakan dua pintu, Asrama Haji Pondok Gede sebagai pemberangkatan dan Asrama Haji Bekasi sebagai karantina kepulangan," ungkapnya. Menurut Saiful, maka dari itu, ia ingin Asrama Haji Bekasi segera berbenah diri, menata protokol kesehatan mulai dari pintu masuk sampai fasilitas saat jemaah umrah berada di dalam kamar. "Kami sudah lihat kondisi, dan minta betul Asrama Haji Bekasi untuk menata dari prokes mulai dari pintu masuk dan kamarnya, pencahayaan, sirkulasi udara serta kebersihannya yang baik nanti akan dilihat Satgas Covid-19," jelasnya. "Kami juga meminta jajaran Asrama Haji Bekasi untuk memberikan fasilitas yang terbaik dan senyaman mungkin. Sediakan juga dokter jaga 24 jam yang selalu standby untuk memantau terus kesehatan jemaah umrah," tambahnya. Sebelumnya, Direktorat Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag berencana mencabut kebijakan pemberangkatan satu pintu (One Gate Policy) sehingga pemberangkatan tidak terpusat di Asrama Haji Jakarta. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta untuk tetap melanjutkan kebijakan OGP itu, karena berkaca pada kasus penularan Covid-19 yang dialami tim pendahulu (Advance) sepulang dari Arab Saudi. (bbs/rie)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: