Heboh!, Anak SD Dianiaya Tetangganya, Muka Ditempelkan ke Knalpot Panas

Selasa 19-10-2021,02:40 WIB
Editor : redaksimetro01

SEORANG anak SD asal Desa Pegagan Lor, Kecamatan Kapetakan, GP (9) dianiaya tetangga. Penganiayaan dilakukan dengan menempelkan muka korban ke knalpot motor yang masih panas. Kini, GP yang masih duduk di kelas 4 salah satu SD Kecamatan Kapetakan mengalami luka bakar di pipi sebelah kanan. Sementara pelaku penganiayaan adalah NO (16). Yang juga tetangga korban. Menurut GP, dia dianiaya tetangganya sendiri saat bermain bersama seorang temannya. “Waktu itu saya lagi main sama temen, terus saya dipanggil dia (pelaku),â€ tutur GP, kepada awak media, Selasa (19/10/2021). Saat GP menghampiri, tiba-tiba kerah bajunya ditarik dan lehernya dipegangi. GP tidak bisa melawan saat pipinya ditempel ke knalpot motor pelaku. “Pipi saya panas dan langsung sakit. Habis itu dia (pelaku) langsung pergi,â€ tutur GP. Kejadian itu, pada sore hari, Rabu (13/10/2021). GP kemudian melapor kepada orang tuanya. Sementara itu, IS (44) ayah korban mengatakan, kejadian penganiayaan terhadap anaknya itu bukan hanya sekali terjadi. “Sebelum pipi anak saya ditempel ke kenalpot, anak saya juga pernah dianiaya pelaku dengan cara wajah anak dicakar hingga berdarah, itu kejadian 2 tahun yang lalu,â€ katanya. Disiram Air Bekas Cucian Sepeda Motor Tidak hanya itu, anaknya juga sering disiram air bekas cucian sepeda motor korban. IS tidak mengetahui apa yang menyebabkan pelaku begitu benci kepada anaknya. Masih kata IS, saat pipi anaknya ditempel ke knalpot sepeda motor pelaku disaksikan dua orang pemilik warung. “Saat anak saya dianiaya dua orang suami istri pemilik warung yang berada di lokasi melihat langsung kejadian itu, tapi mereka diam saja,â€ imbuhnya dengan nada kecewa. IS menuturkan, pihaknya sudah melaporkan peristiwa penganiayaan tersebut ke Satreskrim Polres Cirebon Kota. Dia berharap aparat melakukan tindak lanjut. “Jelas saya marah dan tidak terima anak saya diperlakukan seperti itu. Saya juga minta perlindungan ke KPAID Kabupaten Cirebon,â€ tutur pria yang juga penjual bakso ini. Ketua KPAID Kabupaten Cirebon, Hj Fifi Sofiah menyebutkan, pihaknya hanya sebatas memberikan perlindungan dan pengobatan terhadap korban. “Untuk peristiwa penganiayaan ini karena memang di rumahnya tidak ada yang menemani,â€ tuturnya. Diungkapkan Bunda Fifi –sapaan akrabnya- penganiayaan terjadi saat ayah korban berjualan bakso. Sementara ibunya sebagai asisten rumah tangga (ART). “Jadi untuk sementara anaknya kita amankan dulu di sini, di rumah aman KPAID Kabupaten Cirebon. Kita ingin luka anak sembuh dan mental anak juga kembali stabil,â€ katanya. KPAID juga akan memfasilitasi perawatan luka korban. Juga konsultasi ke psikiater untuk pemulihan secara kejiwaan. Masih kata Bunda Fifi, KPAID Kabupaten Cirebon juga akan mendampingi korban di Kepolisian hingga ke Pengadilan. “Kalau soal hukum kami tidak ikut campur itu urusan pihak kepolisian. Kami sifatnya hanya mendampingi korban,â€ pungkasnya. (bbs/rc/kbe)

Tags :
Kategori :

Terkait