Ayah Dedi Mulyadi Meninggal, Dulunya Seorang Prajurit, Pernah Diracun Mata-mata Belanda

Rabu 23-02-2022,09:01 WIB
Editor : redaksimetro01

PURWAKARTA – Kabar duka menyelimuti keluarga Anggota DPR RI Dedi Mulyadi, sang ayah telah pulang ke pangkuan Allah SWT. Ayah Dedi Mulyadi meninggal dunia pada Selasa 22 Februari 2022. Kabar duka tersebut dibenarkan salah seorang stafnya. Ayah Dedi Mulyadi meninggal dunia di rumah sakit dalam usianya yang sudah sangat sepuh yakni, 92 tahun. Ayah tercinta dari Dedi Mulyadi meninggal dunia pada Selasa (22/2/2022) pukul 18.30 WIB di rumah sakit. Kesehatan Ayah Dedi Mulyadi memang terus menurun sejak beberapa hari terakhir. Bahkan, mantan Bupati Purwakarta itu juga mengunggah kondisi sang ayah saat sedang kritis di rumah sakit. Video sang ayah dalam perawatan medis tersebut diunggah di kanal Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel beberapa saat sebelum sang ayah meninggal. Diketahui, usia ayah Dedi Mulyadi memang sudah sangat sepuh. Bahkan, menurut Dedi, di kampung halamannya tidak ada lagi yang seusia dengan ayahnya. “Engga ada satu pun temannya (yang masih hidup). Di Kampung tuh engga ada satu pun (teman seumuran ayah Dedi Mulyadi),â€ tutur Dedi Mulyadi dikutip dari Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel. Mendiang ayah Dedi Mulyadi merupakan veteran perang kemerdekaan. Anggota DPR RI itu putra seorang pensiunan tentara. Dedi Mulyadi pernah menceritakan kisah hidup sang ayah dalam kanal Youtube Deddy Corbuzier. Menurut dia, sang ayah merupakan pejuang di masa revolusi. Pangkatnya adalah Prajurit Kepala. Sayang, ayah Dedi Mulyadi harus harus pensiun dini di usia yang masih sangat muda yaitu 28 tahun. Penyebabnya adalah depresi. Dedi Mulyadi menceritakan, suatu ketika dalam situasi perang, ayahnya diracun oleh mata-mata Belanda. Racun itu membuat sang ayah muntah-muntah namun tidak sampai fatal. Setelah pulih, ayah Dedi Mulyadi kembali bertugas dan ikut dalam Operasi Penumpasan DI/TII. Dalam operasi tersebut, teman-teman sang ayah gugur di medan tempur. Hanya ayah Dedi Mulyadi yang selamat. Setelah operasi penumpasan DI TII tersebut, ayah Dedi Mulyadi depresi hingga kerap berteriak-teriak sendiri. “Karena di komplek depresi, teriak-teriak, akhirnya dipulangkan,â€ tutur Dedi. Akhirnya, sang Ayah meninggal dunia pada Selasa sore 22 Februari. “Iya, meninggal dunia petang tadi di rumah sakit,â€ ujar salah seorang staf Dedi Mulyadi. Nama ayah Dedi Mulyadi adalah Sahlin Ahmad Suryana. Ia biasa dipanggil Bapak Emi. (ttr/pjbr)

Tags :
Kategori :

Terkait