KOTA BEKASI, KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi mengakui bahwa saat ini pihaknya masih kekurangan tenaga guru sebanyak 1.600 orang untuk mengisi kekosongan dilingkungan pendidikan SDN di Kota Bekasi.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Uu Saeful Mikdar, mengatakan bahwa kendala kekurangan ribuan guru itu akibat tidak ada perekrutan yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir.
BACA JUGA:Satpol PP Gerebek Kos-kosan di Jatisampurna, Satu Perempuan Kepergok Sedang 'Enak-enak' dengan Dua Pria
Sementara jelasnya, setiap tahun jumlah guru yang pensiun, meninggal atau berpindah dan lainnya jumlahnya mencapai ratusan. Tapi disisi lainnya jelasnya pemerintah pusat tidak mengizinkan pelaksanaan rekrutmen guru baru.
BACA JUGA:Prilaku Seksual Menyimpang dan Judi Online Jadi Catatan Mencolok Angka Perceraian di Kota Bekasi
“Ini menjadi catatan bagi pemangku jabatan, jangan sampai, mohon maaf nih, di Kota Bekasi kekurangan guru, tapi pemerintah pusat tidak boleh katanya rekrutmen guru baru. Trus kalau ada kekosongan guru, siapa yang mau mengajar.”kata UU usai pembinaan guru SD dan SMPN se Kota Bekasi, baru baru ini.
BACA JUGA:Polisi Diminta Segera Tangkap Oknum Guru TKK Terduga Pencabulan di SDN Jatirasa
Saat disinggung soal dugaan pelecehan oleh guru TKK berinisial AD terhadap murid, Uu menyebut bahwa kejadian tersebut menjadi catatan bagi Dinas Pendidikan Kota Bekasi.
“Sebetulnya, khalayak ramai tidak boleh tahu lah kejadian itu. Cukup orang orang yang bertanggung jawab yang harus tahu. Misalkan Disdik harus tahu, KPAI, harus tahu,” tuturnya.
BACA JUGA:Kasus Dugaan Pungli PTSL Jatimurni Berlanjut, Kasat: Tidak Ada Cabut Laporan
Ketika ditanya lagi Disdik dianggap kecolongan soal perekrutan terhadap oknum guru tersebut, Uu menepis dengan mengatakan bahwa pihak sekolah menentukan sifatnya sementara akibat kekurangan guru.
BACA JUGA:702 Kontingen Kwartir Pramuka se-Jabar Ikuti Perkemahan Wirakarya Daerah
”Alasan dari pihak sekolah menjadikan AD sebagai guru kelas lantaran sekolah tersebut masih kekurangan tenaga pendidik. Saya pun tidak mengetahui pihak sekolah pernah ada upaya mengajak damai keluarga korban,” tutupnya.