Oleh: Muhammad Salim SEBAGAI bangsa yang berbudaya, pendidikan menjadi salah satu tolak ukur kemajuan bangsa yang maju dan beradab. Dimana pendidikan sendiri menjadi kunci untuk untuk memajukan bangsa dengan mengoptimalkan sumberdaya manusia (SDM) yang ada dalam mengelola sumber daya alam (SDA). Namun kendati demikian, pendidikan tidak bisa lepas dari proses pembelajaran di masa kini. Dimana proses pembelajaran di masa sekarang tidak bisa lepas dari pengaruh teknologi informasi dan komunikasi yang semakin maju. Walau demikian, masih banyak guru yang belum bisa memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara maksimal karena keterbatasan kemampuan SDM maupun kondisi sekolah yang terbatas. Pada era sekarang, pembelajaran yang memerlukan laboratorium khusus seperti mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), baik fisika, kimia, biologi, maupun mata pelajaran lain sebagian sangat membutuhkan keberadaan laboratorium tersebut. Namun, untuk mengadakan laboratorium dan peralatan yang dibutuhkan, memakan biaya yang tidak sedikit jika dibandingkan dengan kemampuan sekolah-sekolah swasta yang terbatas. Walaupun banyak bantuan dari pihak pemerintah, namun seiring dengan banyaknya pendirian sekolah, sehingga laboratorium yang dibutuhkan pun semakin bertambah. Oleh karena itu, proses pembelajaran membutuhkan inovasi untuk membantu keterbatasan siswa dalam belajar agar pengalaman yang didapatkan oleh semua siswa bisa sama. Seperti halnya proses pembelajaran berbasis media informasi menggunakan internet, khususnya android atau smartphone. Banyak guru yang memanfaatkan teknologi digital dalam membantu proses pembelajaran, jika kita bandingkan dengan pola pembelajaran masa lalu, guru menjadi pusat pembelajaran karena sumber belajar seperti buku dan dan sumber bacaan lainnya sangat terbatas. Berbeda halnya dengan pola pembelajaran masa kini, dimana siswa menjadi pusat proses pembelajaran karena dianggap bahwa siswa sudah mampu mencari dan menggali informasi pembelajaran yang akan dipelajarinya dari sumber yang tidak terbatas, seperti halnya internet. Namun demikian, proses pembelajaran masih sangat perlu dibina dan dibimbing langsung oleh guru agar proses pembelajaran bisa lebih efektif dan efisien. Salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah/Problem Base Learning (PBL) dan pembelajaran berbasis proyek /project base learning (PjBL). Selain menggunakan model tersebut, pentingnya guru mengkolaborasikan model tersebut dengan metode dan media pembelajaran yang efektif untuk membantu mencapai tujuan belajar yang dilaksanakan. Dengan demikian pendidikan bermutu yang diharapkan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional semuanya bisa tercapai.
Sebagaimana tujuan pendidikan yang termaktub dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam Pasal 3, menyatakan bahwa "Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab." (*)