KARAWBEKASI.DISWAY.ID - Puluhan Tim Katak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi turun membersihkan sampah bambu di Kali Cikeas, di Jatisampurna, Selasa (25/7/2023).
"Kami Turunkan Tim Katak untuk membersihkan akar dan sampah bambu yang menutup saluran Sungai Cikeas,"papar Mansur tim DLH Kota Bekasi kepada KBE, mengakui laporan dari pegiat lingkungan.
Namun belum ada tindakan tegas, terhadap saluran limbah pabrik bakso yang langsung dibuang ke sungai Cikeas menggunakan dua pipa sesuai temuan pegiat lingkungan hidup saat pelaksanaan susur sungai.
BACA JUGA:Kadis LH Akui Belum Tahu Soal Saluran Limbah Pabrik Bakso dan TPS Liar di DAS Cikeas Jatirangga
"Persoalan sampah bambu dan sampah rumah tangga di Kali Cikeas, harusnya jadi perhatian Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, untuk mensinergikan dua daerah antara Kota Bekasi dengan Kabupaten Bogor, agar menjaga kelangsungan kali alam," ujar Kang Abel dari Yayasan Adam Hawa Siliwangi.
Sehingga tidak saling menyalahkan, antara Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor terkait keberadaan sampah. Karena selama ini jelasnya Tim Katak DLH Kota Bekasi sering turun membersihkan sampah dari hulu Cikeas di perbatasan Kabupaten Bogor.
BACA JUGA:Terungkap, Ternyata TPS Liar di DAS Cikeas Jatirangga Dikelola Empat Orang
Menurutnya kehadiran Pemdaprov Jabar sangat diperlukan agar hulu sampai hilir Sungai Cikeas bisa tuntas terkait sampah. Karena Sungai Cikeas antar Kabupaten Bogor dengan Kota Bekasi satu hamparan, apalagi Sungai air Cikeas sendiri jadi bahan baku PDAM.
"Pemdaprov atau Gubernur Jabar harus turun, untuk mensinergikan antara Kabupaten dan Kota Bekasi terkait kebaikan Sungai Cikeas, agar terus terjaga tidak lagi jadi keasan. Tak bisa hanya Kota Bekasi saja yang fokus, menjaganya,"papar Kang Abel.
BACA JUGA:Keberadaan Gunungan Sampah dan Limbah Pabrik Bakso di Badan Sungai Cikeas Sengaja Dibiarkan?
Diketahui bahaa Sungai Cikeas melintasi Desa Ciangsana, Bojongkulur Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor yang berbatasan langsung dengan wilayah Jatirangga, Jatisari, Jatiasih terkait GSS juga harus ditentukan.
Sampai saat ini terkait kejelasan garis sepadan sungai (GSS) antara kota dan kabupaten pun belum ada kejelasan. Hal itu perlu agar bisa melakukan penataan.
BACA JUGA:Kali Cikeas Darurat Sampah, Pasukan Katak Kembali Diturunkan Bersih-bersih di Bendung Koja
"Terkait hal itu Gubernur Jabar diminta tidak tutup mata. Harus serius, karena pembangunan tidak hanya di darat yang terlihat oleh umum. Tapi bagaimana di Sungai juga bisa terawat,"tegas Pengurus Yayasan Adam Hawa Siliwangi ini.